INILAHONLINE.COM, BOYOLALI
Sebanyak 360 calon haji kelompok terbang (Kloter) pertama Embarkasi Solo ke Madinah dilepas dini hari, Minggu (7/7). Para jemaah calon haji yang seluruhnya berasal dari Sukoharjo itu mengikuti upacara pelepasan keberangkatan calon haji di Aula Muzdalifah.
Pelepasan calon haji Kloter pertama itu dilepas oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS didampingi Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Anung Sugihantono, anggota Komisi VIII DPR RI, dan Bupati Sukoharjo Wardoyo.
Ketua Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) yang juga Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Farhani mengatakan jemaah calon haji yang diberangkatkan dari embarkasi Solo terbagi ke dalam 97 kloter.
Setiap kloter terdiri dari 355 jemaah calon haji dan lima petugas kloter dari TPHI, TPIHI, TKHI, TPHD dan TKHD. Dari 97 kloter tersebut, perjalanannya terbagi dalam dua gelombang.
“Gelombang pertama dari kloter satu sampai 41, rutenya embarkasi-Madinah-Makkah-Jedah kemudian pulang kembali ke tanah air. Gelombang kedua dari kloter 42 sampai 97, rutenya embarkasi-Jeddah-Makkah-Madinah-kembali ke tanah air,” ujarnya.
Total jumlah jemaah calon haji yang diberangkatkan dari embarkasi Solo sebanyak 34.940 orang. Jumlah sebanyak itu terdiri 34.177 orang jemaah calon haji, 485 orang petugas haji pusat dan daerah, serta 728 orang TPHD.
Pada kloter pertama ini, lanjutnya, jemaah haji yang paling tua berumur 85 tahun dan yang paling muda berumur 18 tahun. Jumlah jemaah dari Jateng sebanyak 30.610 orang dan dari DIY 3.567 orang.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Anung Sugihantono menuturkan kepada para jemaah calon haji untuk mewaspadai cuaca yang berkisar 28 sampai 49 derajat celcius, terutama di Padang Arafah. Selain juga mewaspadai berbagai penularan penyakit seperti ebola, campak, rubella, dan ISPA.
“Bapak dan Ibu wajib pakai alat pelindung diri. Begitu turun dari pesawat, masker tetap dipakai. Sekalipun berada di dalam hotel tetap harus minum lebih dari dua liter per hari. Makan makanan yang bergizi. Jika ada gangguan kesehatan, segera melapor ke petugas medis,” tuturnya.
Sekda Sri Puryono juga meminta agar jemaah calon haji memperhatikan setiap informasi, petunjuk dan arahan dari ketua regu maupun petugas pelayanan. Jika ada permasalahan, mereka tidak boleh sungkan menyampaikan dan mengonsultasikan dengan petugas pelayanan.
“Contohnya jika Jemaah haji sakit, ya segera lapor ke petugas pelayanan kesehatan agar segera diberikan penanganan yang baik. Begitu pula setiap kali Jemaah haji keluar atau pergi, hendaknya sepengetahuan jamaah lain atau ketua regu,” ujarnya.
(Suparman)