InilahOnline.com (Bandung-Jabar) – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kadistan) Provinsi Jawa Barat, Hendi Jatnika mengungkapkan menjelang musim kemarau wilayah Jawa Barat bagian utara lebih cepat mengalami kekeringan dibandingkan dengan daerah selatan.
Beberapa wilayah tersebut umumnya berada di pantai utara (Pantura) seperti Indramayu dan Cirebon.
“Di Jabar saat rawan beda-beda. Biasanya daerah utara yang lebih cepat kemarau baru kemudian daerah selatan,” katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (9/8/2017) kemarin.
“Sampai bulan Juni ada laporan yang terdampak kekeringan yaitu 364 hektar sawah mengalami kekeringan. Sedangkan bulan Juli belum masuk laporannya,” ungkapnya.
Meski terjadi kekeringan di beberapa wilayah, tapi Distan Jabar hingga kini belum mendapatkan laporan terjadinya puso.
“Sudah ada yang terlaporkan bulan Juni kemarin yang mengalami kekeringan, tetapi belum ada yang puso. Mudah-mudahan tidak ada,” tuturnya.
Untuk meminimalisasi, sejak awal petani diimbau untuk tidak memaksakan menanam padi pada lahan-lahan yang tidak mungkin terairi selama musim kemarau. Sebetulnya, selama musim kemarau ada juga lahan-lahan yang terairi dengan memanfaatkan sumber air lain, misalnya dari sungai menggunakan pompa air.
“Tapi kalau jauh dari sumber air dan tidak terjangkau pompa, lebih baik ganti komoditas, dengan jagung atau palawija lainnya. Jangan terlalu memaksakan, itu antisipasi pertama,” pungkasnya. (Frida)