InilahOnline.com (Kota Bogor) – Demi untuk mewujudkan sebuah karya film yang memiliki pesan moral yang baik dalam kecintaannya terhadap ke indahan alam, enam orang film maker muda Indonesia ini perlu diketahui bukanlah pendaki gunung. Mereka juga belum pernah naik gunung.
Namun kali ini mereka bertekad bulat untuk membuat film dokumenter mengenai pendakian tujuh gunung tertinggi di Indonesia. Film tersebut diberi judul ‘Negeri Dongeng’.
Film yang dibuat dengan waktu yang cukup lumayan panjang ini, yaitu tepatnya selama tiga tahun hingga menghasilkan sebuah karya film yang menakjubkan dengan keindahannya alam di negeri kita ini, enam orang film maker muda tergabung di Aksa 7 pembuatan karya film ini menurutnya amat sangat mengesankan dan penuh perjuangan selama dalam proses pembuatan film tersebut.
Bagaimana tidak, film yang dibuat sejak November 2014 lalu itu baru bisa dinikmati oleh penonton rencananya pada akhir tahun mendatang.
Dikatakan Sutradara sekaligus pemain dan pendaki gunung dalam ‘Negeri Dongeng’, Anggi Frisca, kehadiran film ‘Negeri Dongeng’ ini merupakan inisiatif dirinya yang percaya bahwa film dapat menggerakkan hati banyak orang untuk berbuat sesuatu.
Untuk itu, tercetuslah ide mendokumentasikan tujuh gunung tertinggi di Indonesia yang mengan-dalkan pendanaan mandiri, sponsor, dan donatur. Selama dua tahun proses pendakian dilakukan oleh tim Aksa 7 dan satu pendaki tamu.
“Pada dasarnya gue ngefans sama pendakian gunung tapi gue sendiri bukan anak gunung. Terus kepikiran bahwa yang menarik dari naik gunung itu bukan saat dipuncak, tapi prosesnya. Dari film ini, gimana caranya kita berbagi cerita tentang proses pendakian gunung yang penuh liku,” ujar Anggi kepada InilahOnline.com (10/9/2017) Bogor, Jawa Barat.
Sebagai film maker, ia bersama teman-teman berupaya membuktikan bahwa menjalani pendakian merupakan hal yang sulit namun menyenangkan. Ada banyak hal yang didapat dengan begitu kekaguman seperti saat mencapai puncak.
“Film ini adalah semangat baru dan kita mencari arti kebersamaan. semangat ideologinya adalah semangat hari sumpah pemuda pada 28 Oktober. Kita semua selalu menyuarakan sumpah pemuda, iyu harus dilakukan dari sekarang. Salah satunya menyuarakan Indonesia dari kekayaan alamnya. Soal kekayaan alam kita enggak butuh negara lain, Indonesia ini luar biasa,” bebernya.
Pendakian dibagi menjadi beberapa periode dan berlangsung selama hampir dua tahun. Dimulai dari November 2014 menuju Gunung Kerinci, kemudian Gunung Semeru, Gunung Rinjani, Gunung Bukit Raya, Gunung Rantemario, Gunung Binaiya, dan terakhir adalah Gunung Cartenz pada April 2016.
Pengambilan gambar dalam film ini merupakan dokumentasi kejadian nyata yang dialami selama kegiatan ekspedisi berlangsung. Sisi menarik dapat disaksikan adalah melihat lebih dekat kehidupan masyarakat pegunungan serta proses interaksi personal antar tim ekspedisi.
Aksa 7 merupakan Anggi Frisca sang sutradara, Teguh Rahmadi, Jogie KM Nadeak, Rivan Hanggarai, Wihana Erlangga, Yohanes Patiassina, dan dr. Chandra Sembiring selaku produser. (Nicko)