INILAHONLINE.COM, BOGOR
Al Yani Lestari sukses menyabet ranking pertama kelulusan Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Muta’allimin, Bojong, Kemang, Kabupaten Bogor, dengan NEM 242,65 (rata-rata 80,88). Ia berharap bisa melanjutkan ke SMP Negeri dan menjadi inspirasi adik-adik kelasnya, terutama dalam memanfaatkan ilmu bagi kemaslahatan agama, nusa dan bangsa ke depan.
“Hari ini, sungguh aku bahagia bercampur sedih. Bahagia, karena mampu melewati ujian nasional di sekolah sendiri, MI Raudlatul Muta’allimin dengan selamat, bahkan semua kawan-kawan seangkatanku lulus. Tapi, aku bersedih, karena harus berpisah dengan guru-guru tercinta dan adik-adik kelasku. Aku berpesan kepada adik-adik kelas sealmamater, manfaatkan ilmu dari para guru untuk kemaslahatan agama, nusa dan bangsa,” ungkap Alya, sapaan akrab perempuan berikan dan berlesung pipit Itu, dengan mata berkaca-kaca ketika mewakili teman-temannya menyampaikan pesan dan kesan dalam acara pelepasan siswa/i kelas VI dan kenaikan kelas (Samen) tahun ajaran 2018/2019 di halaman MI Raudlatul Muta’allimin, Kampung Bojong Kidul, Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (23/6/2019).
Selama menekuni di lembaga pendidikan yang mengedepankan akhlakul larilah, karakter mulia, sesuai ajaran Agama Islam melalui pendalaman Qur’an-Hadits, Bahasa Arab, dan praktik serta pengamalan syariat Islam, baik ibadah maupun muamalah, kata Alya, para guru sangat cermat, telaten, dan ikhlas memberi pengajaran kepada peserta didik. Mereka tak cuma berstatus PNS, juga memiliki sertifikasi guru yang menjadikan MI Raudlatul Mata’allimin meraih Akreditasi B (Bagus).
“Yang membuat aku terkesan, para guruku itu tak kenal lelah membina, mendidik, memberi tauladan. Juga di saat situasi kritis, dari pendaftaran murid baru, mengasakan ekskul Pramuka, Saritilawah, Pencak Silat, Baris berbaris hingga mengejar kuota SMP negeri buat para alumninya. Itu perjuangan yang maha hebat, luar biasa, mereka siap tempur di laga pendidikan yang kian kompetitif di tanah air,” ujar mojang geulis berambut panjang putri Bobojong ini.
Sementara itu, Pengawas MI se-Kecamatan Kemang, Iin Solihat, MPdi mengimbau agar warga Bojong beserta perangkat RT, RW, Desa Bojong dan Kecamatan Kemang bahu-membahu menggiring calon peserta didik masuk MI Raudlatul Mata’allimin yang akhir 2019 ini akan disulap menjadi lebih mentereng gedungnya.
“Ini tanggungjawab saya, bagaimana meramaikan dan mengembangkan lembaga pendidikan berbasis ajaran agama di bawah Kementerian Agama, yang memiliki kurikulum agama lebih dalam, dan memiliki kesetaraan dengan SD, kelulusannya sama dan bisa diterima di sekolah lanjutan mana saja. Jangan sampai saya curhat dengan Pak Kades dan Pak Camat, bila sampai ada MI yang ditutup gara-gara tak ada muridnya,” ungkap Iin yang sengaja hadir pertama di MI Raudlatul Muta’allimin, padahal ada tiga undangan yang sama di tempat berbeda.
Ia mengapresiasi lulusan terbaik MI Raudlatul Mata’allimin di antara 40 MI di Kecamatan Kemang, dan mereka terbukti dapat melanjutkan ke MTs, Sekolah Negeri, Pondok Pesantren, bahkan bekerja di berbagai perusahaan, termasuk menjadi juru dakwah yang mumpuni. Kepala MI Raudlatul Muta’allimin, KH A Warqoh, SPd.I berharap para elite, baik RT, RW, Desa maupun Kecamatan termasuk tokoh masyarakat turun ke lapangan, melihat bukti nyata keberadaan MI Raudlatul Muta’allimin dan manfaatnya bagi warga Kampung Bojong Kidul.
“Jangan malah bertanya apa betul ada MI di Bojong Kidul? Makanya turun ke lapangan. Serap aspirasi, terutama di bidang pendidikan berbasis agama,” tutur Warqoh, tokoh yang disegani Bambang Widjajanto, Denny Indrayana, Irwan, Teuku Nasrullah dan Bupati Bogor, Hj Ade Yasin itu.
(Mochamad Ircham)