AM Putranto Jenderal Segudang Prestasi Berjiwa Sosial

Berita, Featured, Hankam2063 Dilihat

INILAHONLINE.COM, JAKARTA – Menjadi tentara tidak lantas membuat Pangdam II/Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI AM Putranto, S.Sos menjadi sosok yang keras. Bahkan perwira yang telah matang di lapangan ini, mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi.

Jabatan yang diembannya saat ini bukan diperolehnya dengan mudah. Berbagai pendidikan dan tugas baik di dalam maupun di luar negeri telah dijalankannya. Pria kelahiran Jember, 26 Februari 1964 ini adalah lulusan AKABRI 1987.

Sebagai pemimpin, AM Putranto sadar dengan tanggung jawab yang berat diembannya. Bukan hanya untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun juga turut membantu pemerintah mensejahterakan rakyatnya.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mantan Komandan Yon Mekanis Konga XXIII-B/Unifil Lebanon Selatan (2007) membantu seorang bocah bernama Melissa, putri dari Erna Juwita (46), warga Kelurahan Talang Ulu, kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Anak yang waktu itu berumur 10 tahun, memiliki penyakit kebocoran jantung. Jangankan untuk bisa bermain dan bersekolah, untuk beraktivitas di rumah pun harus dibantu oleh ibu dan kakaknya.

Dengan cepat, AM Putranto menginstruksikan Danrem 041/Gamas, Kolonel Inf Irnando untuk langsung datang ke rumah Melissa guna memberikan bantuan yang diperlukan. Bahkan kekhawatiran AM Putranto yang tinggi, membuatnya memerintahkan agar Melissa dirujuk ke RS Harapan Kita di Jakarta untuk mendapat penanganan lebih baik.

Mayjen TNI AM Putranto saat menerima tanda kehormatan dari anak Suku Dalam

Akhirnya Melissa pun mendapat pengobatan yang layak dan berangsur pulih dari sakit yang dideritanya selama ini. Tidak sampai disitu, melihat kondisi tempat tinggal Melissa yang kurang layak, AM Putranto kembali memerintahkan jajarannya untuk merenovasi rumah keluarganya.

“Terima kasih atas kerjasama Pemda dan masyarakat sekitar. Saya hanya kebetulan memungkinkan membantu. Alhamdulillah yang seharusnya dijadwal operasi baru tujuh bulan, bisa dua bulan selesai. Niat kami dari prajurit hanya tulus ikhlas. Saya lihat prajurit juga bekerja siang malam, bahkan saat hujan,” ujar AM Putranto, saat mengunjungi kediaman Melissa yang telah selesai direnovasi.

Kini berkat uluran tangan dari jajaran Kodam II/Sriwijaya di bawah pimpinan Mayjen TNI Anto Mukti Putranto, Melissa bisa bersekolah dan beraktivitas seperti anak-anak sebayanya.

Selain membantu Melissa, ia pun telah membangun permukiman terpadu Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Sarolangun, Jambi. Dan membangun jembatan gantung di Kabupaten Lahat sebagai akses warga.

Itu hanyalah salah satu dari sisi lain ketegasan AM Putranto yang selama ini terlihat dalam memimpin Kodam II/ Sriwijaya. Apa yang diperolehnya saat ini, merupakan buah hasil tempaan pendidikan, latihan dan juga tugas yang dijalaninya dengan ikhlas dan penuh dedikasi.

Bersama Istri dan kedua putrinya yang selalu setia berada dalam situasi apapun

AM Putranto sendiri untuk pendidikan dimulai dari AKABRI dan lulus 1987. Lalu mengikuti Sus Sarcab Infantri (1987), Lat Sar Para (1988), Jump Master (1990), Suslapa – I / Inf (1993), Diklapa – II / INF (1997), Seskoad (2000), Sus Danyonif (2000), Sus Dandim (2004), Sesko TNI (2011), dan Lemhanas RI.

Berbagai jabatan pun pernah diembannya. Hingga pada tahun 2000 ia menjadi PS Danyonif Linud -433/3 Kostrad, kemudian Dansatgas Yonif Mekanis TNI Konga (2000), Danyonif Linud – 433/3 Kostrad (2001), Pabandya Sops Kostrad (2002), Dandim 1408/BS Makassar (2005), Kasbrigif Linud – 3 Kostrad (2006), Wa Aster Kas Kostrad 2008), Danbrigif Linud -1B Dif 2 (2009), Danmentar (2011), Danrem 061/SK (2012), Paban VI/Binrog Srenad (2012), Komandan PMPP TNI (2013-2016), Pangdiv – 1 Kostrad (2016-2017), dan jabatan yang sekarang Pangdam II/Sriwijaya sejak 23 Mei 2017 lalu membawahi lima Korem (Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Selatan dan Bangka Belitung).

“Saya selalu menjunjung tinggi janji prajurit dan setia menjaga NKRI. Bekerja dengan hati dan profesional, itu yang akan selalu pegang saat memimpin,” tegas suami dari Annies Putranto dan bapak dari dua orang putri ini.

Kredibilitas yang telah dibangun itulah yang juga menghantarkan dirinya bisa membawa nama harum Indonesia dengan menyabet Juara Umum Menembak Antar Komandan UNIFIL pada 2010 lalu, di Lebanon. Saat itu AM Putranto yang masih berpangkat Letnan Kolonel menjadi Komandan Satgas Yon Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-B. Ia mengalahkan Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigadir Jenderal Casimiro Sanjuan Martinez dari Spanyol di Final, dalam pertandingan pistol kaliber 9 mm jarak 25 meter dan senapan kaliber 5,56 mm dengan jarak 100 meter.

Atas segudang pengalaman tugasnya tersebut, AM Putranto telah mendapatkan banyak tanda jasa. Namun yang paling berkesan yakni tanda jasa dari Pemerintah Rusia saat AM Putranto menjabat Danrem 061/SK Bogor pada 2010 lalu. Ia berhasil memimpin SAR evakuasi pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang mengalami kecelakaan. Selain itu ada pula tanda jasa saat penugasan misi perdamaian di Lebanon tahun 2007-2008 lalu. (CJ/Badar)