INILAHONLINE.COM, CIBINONG
Bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di sebagian wilayah Sulawesi Tengah yang terjadi pada 28 September 2018 Ialu, membutuhkan peta dasar skala besar untuk area terdampak gempa. Badan lnformasi Geospasial (BIG) menyelesaikan pemetaan tersebut semaksimal dan secepat mungkin. Penyerahan data tersebut dilaksanakan Aula Utama BIG, Jalan Raya Jakarta-Bogor, Cibinong, hari Senin (28/01/2019).
Akuisisi data dimulai pada 17 November hingga 25 Desember 2018, dengan memakai metoda foto udara dan LiDAR ( sensor jarak jauh menggunakan properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan informasi suatu obyek) untuk mendapatkan informasi geospasial dengan ketelitian setara Peta 1:1.000 untuk daerah relokasi dan 1:5.000 untuk area terdampak bencana.
Area akuisisi mempunyai luasan sebesar 2003,266 km persegi, yang mencakup daerah yang terdampak bencana di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigimoutong.
“Selama proses persiapan, pelaksanaan dan finalisasi akuisisi secara simultan dilakukan koordinasi dengan lembaga pemerintah dan akademisi. Data hasil akuisisi merupakan representasi geometris terkini pasca bencana di daerah terdampak dan area relokasi, sehingga dapat menjadi rujukan yang andal untuk proses pemulihan oleh Kementrian ATR/BPN dan PUPR serta Pemda Sulawesi Tengah. ” ucap Kepala BIG Hasanuddin Zainal Abidin
Kepala BIG menambahkan, BIG telah menyelesaikan hasil dari akuisisi data LiDAR dan pemotretan udara digital.
“Perlu diketahui hari ini (Senin, 28 Januari 2019) dilaksanakan kegiatan Penyerahan Data Akuisisi Pemetaan Dasar Skala Besar Pasca Bencana sebagian Wilayah Sulawesi Tengah kepada beberapa Kementerian/Lembaga terkait, terdiri Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian Sosial, Kementerian ESDM, Kementerian ATR/BPN, BNPB, BMKG, BPPT, LlPl dan ITB sebagai Tim Ahli Pendamping Pemetaan Dasar Pasca Bencana Sulawesi Tengah.” imbuh Hasanuddin Zainal Abidin saat menjelaskan kepada awak media.
BIG ditugaskan oleh Bappenas untuk mempersiapkan data spasial yang akan dipakai oleh Kementerian/Lembaga untuk proses pemulihan dan pembangunan kembali daerah terdampak bencana di Indonesia.
“Proses pemetaan yang diserahkan ini hingga dihasilkan peta garis diharapkan diselesaikan pada 20 februari 2019 mendatang. sehingga peta dasar dengan ketelitian 1:1000 dan 1:5000 dapat segera di pakai oleh beberapa kementrian terkait. Diharapkan dengan diserahkan data ini maka kegiatan pemulihan pasca bencana di wilayah Sulawesi Tengah dapat berlangsung dengan baik.” pungkas Hasanuddin Zainal
(ian Lukito)