Bima : Branding City, Kota Bogor Memiliki Identitas Kuat

Megapolitan590 Dilihat

Dihadapan para pelaku usaha, Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan bahwa memasuki tahun keempat kepemimpinannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sedang menyusun strategi untuk melakukan rebranding Kota Bogor (City Branding) menguatkan identitas kota juga dengan mencanangkan Visit Bogor Year 2018.

”Kami akan perkuat identitas kota, tahun 2018 Kota Bogor mencanangkan Visit Bogor Year 2018 bersama kabupaten Bogor. Untuk itu, diperlukan dukungan semua pihak mulai dari perumusan hingga implementasi, saya ingin semua tersusun secara sistematis dan terpadu sehingga nantinya berdampak bagi roda perekonomian dan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Bima didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Erna Hernawati dan Kepala Bagian (Kabag) Humas Tyas Ajeng Fitriani saat mengawali rapat Koordinasi Persiapan City Branding Kota Bogor di ruang Paseban Sri Bima, Balaikota Bogor, Selasa (02/05/2017).

Menurut Bima, City Branding berkaitan erat dengan identitas kota, namun jika kota tidak memilki identitas maka tidak akan diingat, tidak akan memiliki diferensiasi dan tidak akan bisa bersaing dengan kota lain. Sebab, dampaknya berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan warga.

Sejatinya kata Bima, Kota Bogor memiliki identitas yang kuat, hal ini berbeda dengan kota-kota lain yang masih mencari identitasnya. Identitas adalah kesatuan kompleksitas dari banyak variabel, pencitraan adalah bagian dari identitas tapi identitas bukan pencitraan.

“Identitas itu harus digali, dibangun, dipelihara dan terus dikuatkan. City Branding yang nantinya akan kami bangun tidak jauh dari tiga pilar identitas Kota Bogor, yakni sebagai Kota Pintar (Smart City), Kota Hijau (Green City) dan Kota Pusaka (Heritage City),” papar Bima.

Bima menerangkan, sebelum memulai proses City Branding akan diawali dengan perbaikan infrastruktur dan sarana prasarana di Kota Bogor, sehingga semuanya menjadi tersambung antara apa yang diproyeksikan dengan realisasinya dan hal itu telah diupayakan sejak tiga tahun yang lalu.

“Saat ini sudah terlihat hasilnya, namun pekerjaan rumah kami belum selesai. Setidaknya ditengah pusat kota sudah ada yang bisa kami “jual”. Ketika taman dibangun, pedestrian dirapihkan dan perbaikan hal lainnya, tujuannya tidak hanya untuk mempercantik kota tapi ada target PAD,” jelas Bima.

Untuk pembangunan yang telah dilaksanakan Pemkot Bogor Bima menamakannya sebagai pembangunan yang terkonektivitas (terkoneksi satu sama lain) dan kontinuitas (berlanjut secara bertahap).

“Saat ini pedestrian yang ada baru seputaran Kebun Raya Bogor (KRB), namun kedepannya akan dilanjut ke jalan-jalan lain, sehingga nantinya Kota Bogor bisa dikenal juga sebagai Walkable City atau kota ramah bagi pejalan kaki,” ujarnya..

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Bogor Erna Hernawati menyampaikan bahwa manfaat City Branding adalah sebagai representasi visual suatu kota dan ciri khas sebagai pembeda. Sementara itu perwakilan Mark plus mengungkapkan bahwa City Branding memiliki dampak bagi internal dan juga eksternal dengan landasan dan melalui proses yang tidak instan, tetapi melalui kajian yang melibatkan banyak pihak. (humas:rabas/ismet) SZ