Bogor Sinema Sepakat Singkirkan Gengsi Sineas!, Berdakwah Lewat Film

INILAHONLINE.COM, BOGOR – Komunitas film di Bogor sepakat menyingkirkan gengsi pribadi sineas, dan tak lelah berdakwah lewat film sebagai kebutuhan sekaligus kewajiban demi mencerdaskan anak bangsa. Kolaborasi yang digalang dari hulu hingga hilir melalui Bogor Sinema selama dua tahun terakhir ini menunjukkan kian kuatnya tujuan mereka dalam berkreasi dan berkontribusi di bursa perfilman nasional dan global.

Demikian benang merah workshop blueprint film dan hubungan audiovisual dengan pendidikan pada event UKM Mavnet (Morality Audio Visual Network) bertajuk Ngabubur Read dan launching film Pikir Kapingburi yang disutradarai Sepna, mahasiswi semester 2 Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Agama Islam di Aula Universitas Ibn Khaldun Bogor, Jumat (8/6/2018).

“Lewat panelis dalam workshop kali ini, kami berusaha tak lelah berdakwah, meski tak masuk daftar 200 ulama versi Kemenag, karena dakwah tak harus di masjid. Masih banyak cara yang dapat kami lakukan untuk mengajak umat kepada kebaikan,” ungkap Wildan Nurdiansyah, Ketua Umum Mavnet, ekskul di bawah binaan Rektorat UIKA ketika dikonfirmasi InilahOnline.com, Jumat (8/6/2018).

Tiga panelis, Hamdan, Agung Zarkasi, dan Rama Adira, yang dipandu Rizki Maulana menebar semangat kepada sineas muda agar mengembangkan kolaborasi dalam memproduksi film di tengah canggihnya teknologi terutama di bidang pendidikan dengan jujur dan lebih berani tampil di festival bertaraf nasional dan internadional.

“Agar menghasilkan taste film yang keren dan berdampak, banyak-banyaklah nonton film bagus, ada 200 film terbaik Oscar,” tutur Rama, kemudian menambahkan, teruslah bikin film, jangan bikin film karena ada festival. “Biarkan festival yang akan mengikuti film yang kita ciptakan,” tandasnya.

Menurut Rama, yang harus diperhatikan pada festival di dalam negeri ialah tim jurinya yang biasanya dari kalangan film maker, seperti editor atau juru kamera. Mereka menilai sesuai latarbelakang profesinya. Berbeda dengan festival di luar negeri yang jurinya dari kalangan kritikus film dan awak media massa.

Ketua Umum UKM Mavnet, Wildan Nurdiansyah

Pada event yang dibuka oleh Presiden UIKA, Hafidhuddin itu, Agung dan Rama menambahkan, kolaborasi antar komunitas dalam Bogor Sinema selama ini sudah melaksanakan program andalan, seperti di Hari Film Nasional, sinema taman di Taman Ekspresi, etos screening film panjang, dan kelas film sebulan sekali yang antara lain membahas pengaruh warna dalam editing.

Selain diisi pemutaran film, acara di lantai 4 dengan MC Tauhid-Mutiara Latifa ini juga diwarnai pembacaan Potret Pembangunan dalam Puisi persembahan UKM Pawon dan donasi buku bersama Komunitas Filantropi Pendidikan. UKM Mavnet sendiri eksis sejak 2005, kini beranggotakan 30 orang yang aktif (tiap tahun bikin film,- red). (CJ/Amandha)

banner 521x10

Komentar