Purwakarta – Asrul Efendi (25) Melakukan aksi nekad dengan mengendarai sepeda motor dari tempat tinggalnya di Simpang 14, Bontang, Kalimantan Timur ke Purwakarta, Jawa Barat.
Pemuda yang sehari – hari bekerja sebagai buruh perkebunan Kelapa Sawit itu bukan tanpa alasan, hingga dia harus menempuh perjalanan panjang beratus – ratus Kilometer.
“Saya sengaja datang ke Purwakarta, hanya untuk bertemu pak Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta,” kata Asrul sesampainya di Kompleks Pemda Purwakarta, Senin (7/11/16).
Untuk sampai di Purwakarta dengan motor jenis Scooter Maticnya, Asrul membutuhkan waktu lebih dari seminggu, dia melalui perjalanan menggunakan Kapal Laut dari Bontang ke Bali, kemudian melakukan perjalanan darat ke Purwakarta.
“Saya tahunya jalur melalui Bali, kalau berangkatnya hari Sabtu pekan kemarin dan baru sampai ke Purwakarta tadi pagi,” tutur Asrul.
Asrul menyebutkan, jika dia memberanikan diri membawa sepeda motor ke Purwakarta, yaitu untuk memenuhi hasratnya bertemu Bupati Dedi. Itu dilakukan setelah ia jatuh hati dan bahkan terbawa mimpi bisa bertemu Dedi Mulyadi.
“Awalnya saya tahu pak Dedi dari media sosial dan media online, dia ramai dibicarakan di daerah saya sebagai Bupati yang tidak berhenti berinovasi, termasuk membangun daerah yang dipimpinnya. Jadi saya sangat penasaran dengan beliau. Apakah benar seperti di media?,” ujar Asrul.
Pada Senin sore, cita – cita pemuda yang mengaku baru satu tahun lulus perguruan tinggi di Kaltim itu akhirnya kesampaian. Dia bisa bertemu Dedi Mulyadi yang sedang berkeliling dan mengontrol para pegawai yang merawat areal taman di Pendopo Pemkab Purwakarta.
Seketika, tangis Asrul pun pecah. Dia tak kuasa menahan air mata bahagianya, sambil merangkul sosok favoritnya.
“Allhamdulillah pak, saya bisa bertemu bapak. Terima kasih ini seperti dalam mimpi saya,” ucap Asrul.
Asrul kemudian diajak oleh Dedi untuk ikut melihat sejumlah taman berkeliling kompleks Pemda, mulai Pendopo, Taman Maya Datar, Taman Pancawarna, dan Taman Pasanggrahan Padjajaran.
“Saya bangga dengan bapak, ternyata saya tidak saya mengidolakan bapak. Bapak bukan hanya bicara di media, tapi ini sangat nyata,” puji Asrul pada Dedi saat berbincang.
Asrul menyebutkan sosok Dedi Mulyadi juga sangat mengesankan, dia menilai Dedi adalah sosok pemimpin yang sangat dekat dengan rakyat. “Dia orangnya sangat sederhana, dekat dengan masyarakat, mau merangkul masyarakat. tidak memperlihatkan sebagai orang nomor satu di Purwakarta. Pokoknya saya tidak bisa berkata – kata lagi tentang pak Dedi,” tutur Asrul.
Diakhir pertemuan, Dedi sempat menawarkan pemuda itu untuk menginap dan memberinya uang bekal untuk dia di Purwakarta dan pulang ke Kalimantan. Namun tanpa disangka semua itu ditolak Asrul.
“Nggak pak, saya tidak mau uang dan menginap. Saya bukan menolak rezeki karena saya kesini hanya ingin bertemu bapak. Kalau uang saya punya dari kerja saya,” tandas Asrul.
Mendengar itu, Dedi hanya tertegun dan tanpa disadari dia meneteskan air mata. Namun tak berselang lama, Dedi kemudian mengajak pemuda itu untuk naik motor berboncengan ke rumah dinasnya untuk mengambil sejumlah oleh – oleh untuk dibawa pulang Asrul berupa Menong, Ikat Sunda dan sejumlah buku.
“Terus terang saya terharu, ada orang jauh dari kalimantan. Dia datang hanya ingin membuktikan postingan saya di medsos. Saya tidak menyangka bagaimana kalau saya berpura – pura di medsos. Saya akan malu. Tapi dengan postingan yang sebenarnya dia sekarang bisa lihat sendiri keasliannya,” singkat Dedi seolah tidak bisa berkata – kata.
Setelah hampir satu jam bersama, Asrul kemudian berpamitan pada Dedi. Untuk kembali pulang. disela perpisahan tangis pria yang mengaku masih single itu kembali pecah dipangkuan Dedi Mulyadi.
“Pak nanti saya kesini lagi, saya ingin kembali bertemu bapak. Doakan saya agar selamat sampai kampung halaman,” pungkas Asrul. (Zack/JA)