Ganjar Gowes Tinjau Proyek Penanggulanan Banjir dan Rob

Daerah, Politik414 Dilihat

INILAHONLINE.COM, SEMARANG – Penanganan banjir dan rob di Kota Semarang menjadi salah satu prioritas Ganjar Pranowo jika kembali menjadi Gubernur Jateng di periode kedua. Untuk itu, meski sedang cuti Ganjar tetap memantau progres pekerjaan normalisasi Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kolam Retensi Kaligawe (KRK), Kamis (8/3/2018).

Pantauan dilakukan Ganjar dengan bersepeda bersama isterinya Siti Atikoh dan Komunitas Sepeda Samba. Ia menyambangi Jalan Sawah Besar dan berhenti di pertigaan menuju Pasar Waru.

Nampak persiapan normalisasi KBT sudah dimulai dengan pembebasan bantaran sungai dari bangunan. Sebagian kios-kios pedagang kaki lima dan rumah mulai kosong. Jembatan kayu yang menghubungkan Jalan Sawah Besar dan Jalan Barito sudah ditutup.

Melihat Ganjar, beberapa warga setempat mendekat. “Kios PKL dan rumah-rumah di Kelurahan Sawah Besar sudah mulai pindah. tapi yang Kelurahan Kaligawe belum,” tutur Slamet Untung (61) warga setempat kepada Ganjar.

Slamet mengatakan mengaku mendukung normalisasi KBT agar banjir tak lagi menjadi ancaman warga. “Ya setuju pak biar tidak banjir,” katanya.

Sedangkan proyek kolam retensi di area Rusunawa Kaligawe sudah hampir selesai. Menurut Agung Pusmargiono, Mandor Proyek, saat ini pekerjaan sedang dikebut dengan target Agustus tahun ini.

“Sekarang ini penyelesaian pintu air, kolam retensi ini akan membantu menyedot air yang biasanya bikin banjir di Kaligawe. Air kaligawe akan disedot lalu dialirkan ke KBT,” kata Agung.

Satu lagi kolam retensi yang sedang dibangun di Banjardowo, Genuk. Kolam ini akan menyedot air rob dan banjir di sekitar Genuk untuk dialirkan ke Kali Babon.

Dari KRK, gowes berlanjut ke Jalan Kaligawe Raya dan Genuk. Ganjar mengaku puas genangan air sudah surut. Sebelumnya banjir di Kaligawe dan Genuk berlangsung lebih dari sebulan. Genangan dan jalan rusak membuat macet menjadi santapan sehari-hari pengguna jalan.

Surutnya air di Kaligawe dan Genuk tak lepas dari peran Ganjar yang meminta bantuan lima pompa air dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Saya menerima banyak aduan terkait banjir di Kaligawe, dan saya sudah ngomong ke Kementerian PUPR dan direspon cepat dengan mengirim lima pompa berkapasitas besar sebagai solusi jangka pendek,” ujarnya.

Masing-masing pompa air itu mampu menyedot 160 liter per detik hingga 250 liter per detik. Kelimanya sudah dipasang di hilir Sungai Sringin, Sungai Babon, Terminal Terboyo, dan sekitar Mapolsek Genuk.

Dalam tinjauan, Ganjar sempat mengunjungi beberapa rumah yang rusak parah akibat terendam air di RT 4 RW 1 Kampung Kisiksari Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara.

Ganjar menemui salah satu pemilik rumah, Muayanah (50). Janda beranak tiga itu mengeluhkan kondisi rumahnya yang hampir tiap hari kemasukan air. “Kalau tidak hujan air saja masuk apa lagi kalau hujan, masuk tinggi sampai kasur kami tidak bisa tidur,” kata penjual makanan itu.

Menurut Ganjar, penanggulangan rob dan banjir di Semarang butuh waktu karena saat ini satu persatu proyek sedang dikerjakan. Selain normalisasi KBT dan kolam retensi, akan dibangun tanggul laut di sepanjang pesisir Semarang hingga Demak.

Tanggul yang difungsikan juga sebagai jalan tol tersebut akan membendung air rob agar tidak masuk ke daratan.

“Jika semua perangkat sudah bekerja, mulai dari tanggul, pompa, dan kolam retensi, Insya Allah kalau hujan besar genangan air cepat surutnya, tidak sempat jadi banjir,” ujarnya.(Suparman)

banner 521x10

Komentar