InilahOnline.com(Semarang-Jateng)- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meminta war-tawan dalam menjalankan tugasnya tidak terkontaminasi dengan hoax atau berita bohong. Di tengah era digitalisasi, jika informasi yang disampaikan adalah sesuai fakta, kepercayaan masyarakat pada pers tidak akan luntur.
“Kalau publik membuat hoax di media sosial ya wajar, tapi ketika wartawan membuat berita ya tidak boleh hoax,” katanya saat membuka kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tahun 2017 yang diselenggarakan PWI Jateng, di hotel Semesta Semarang, Jumat (21/7/2017).
Ia berharap, karya jurnalistik yang dibuat oleh wartawan benar-benar bisa dipercaya oleh masya-rakat, karena menyampaikan fakta. Pihaknya berharap, melalui profesionalisme dalam membuat karya jurnalistik, wartawan dapat menyampaikannya dengan kalimat yang benar sesuai substansi fakta yang ada.
“Dalam membuat berita kalimatannya benar, subtansinya benar, faktanya demikian. Dan itu bisa dilaksanakan ketika diuji, kalau tidak diuji ya tidak bisa. Maka ujian kompetensi ini menurut saya bagian dari meningkatkan kualitas,” katanya.
Semakin banyak wartawan yang sudah mengikuti uji kompetensi, lanjutnya, maka karyanya bisa baik.
“Baik itu tidak harus selalu positif, berita negatif dengan faktanya demikian ya juga baik, artinya pemberitaannya jujur,” ujarnya.
Ganjar yang mengaku aktif mencermati perkembangan media dan perkembangn para wartawan, melihat, para wartawan yang lolos UKW kualitas liputan dan penulisan beritanya semakin berkualitas dan lebih punya tanggung jawab dibanding yang belum UKW.
Namun di sisi lain, sebagian besar wartawan kesejahteraannya perlu ditingkatkan, sehingga perlu perhatian pihak manajemen media.
Ketua PWI Pusat Bidang Pendidikan, Marah Sakti menegaskan, UKW sebagai komitmen kalangan wartawan untuk mengukur kompetensi dalam hal teknik dan etis. Hal ini penting untuk menjawab tuntutan publik akan kualitas wartawan yang harus profesional.
Sementara itu, Ketua PWI Jateng, Amir Machmud mengatakan, sejak penyelenggaraan UKW mulai 2012 hingga saat ini, sudah ada 444 wartawan yang dinyatakan kompeten atau lulus UKW PWI di Jateng. Ditambah saat ini jumlah peserta di UKW kali ini ada 49 orang.
Ia mengungkapkan, pada UKW kali ini selain menekankan pada bidang kode etik jurnalistik, juga menekankan pada pemahaman perkembangan media. Yakni wartawan saat ini dituntut beradaptasi antara era media konvensional ke media digital atau konvergensi media.
“Sekarang wartawan harus tahu, peralihan teknologi komunikasi yang membawa media sekarang serba digital juga memengaruhi perilaku. Kita dituntut tergesa-gesa tapi tetap mengejar kebenaran. Sikap-sikap seperti itu yang ingin kita arahkan,” katanya(Suparman)