INILAHONLINE.COM, CIBINONG – Hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bogor, tanggal 27 Juni 2018, tinggal beberapa hari lagi, hasil survei terkini yang dirilis oleh beberapa lembaga survei dan hasil pooling di media massa menempatkan Cabup Hj.Ade Yasin dan Cawabup H.Iwan Setiawan (HADIST) sebagai pasangan pilihan utama masyarakat calon pemilih. Namun begitu, tim pemenangan HADIST tidak lantas terbuai.
Malahan, kubu HADIST mengaku kuatir potensi kemenangan Cabup-Cawabupnya terancam oleh upaya kecurangan yang sudah mulai terendus. Karenanya, kubu HADIST kini tengah menyiapkan langkah khusus untuk mengantisipasi upaya pihak tertentu melakukan kecurangan, yaitu dengan mengerahkan ribuan orang saksi dan relawan yang bertugas memonitoring aksi-aksi curang yang dilakukan orang-orang tak bertanggungjawab.
Menurut Wakil Direktur Tim Pemenangan HADIST, Dr.David Rizar Nugroho, pihaknya sudah mendapatkan informasi awal bahwa ada pihak yang hendak mengacaukan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bogor dengan melakukan upaya kecurangan untuk meminimalisir suara pemilih HADIST dengan berbagai cara, yaitu dengan aksi money politic dan bahkan upaya memanipulasi suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Informasi ini walau belum akurat, harus disikapi serius. Maka itu kami langsung putuskan siagakan saksi dan relawan khusus memantau situasi dan kondisi di lapangan. Kalau ditemukan ada oknum yang mengarahkan pemilih memilih calon tertentu dengan imbalan uang, diinstruksikan tangkap di tempat lalu bawa ke Panwaslu dan Penegakan Hukum Terpadu Pilkada,” jelas David kepada wartawan di Cibinong, Rabu (20/6/2018).
Tindakan pencegahan upaya kecurangan saat pencoblosan tanggal 27 Juni mendatang juga akan dilakukan ormas sayap Partai Gerindra, Satria Indonesia Raya dan Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR). Menurut Ketua PC Satria Kabupaten Bogor, Ade Kurniawan, pihaknya akan mengerahkan minimal 30 orang kadernya di tiap kecamatan se-Kabupaten Bogor untuk mengawasi oknum-oknum yang hendak berbuat curang sekaligus menjaga TPS-TPS.
“Ribuan kader dan simpatisan Satria siaga penuh untuk digerakkan ke wilayah yang ditemukan upaya penggembosan suara. Tapi ujungtombak pengawasan dilakukan oleh anggota di tiap-tiap kecamatan bersama kelompok relawan HADIST yang lain. Jadi jangan coba-coba money politic dan berbuat kecurangan di TPS, pasti akan berhadapan dengan kami dan relawan HADIST,” tegas politikus muda yang akrab dengan sapaan Aji Codet ini.
Aji menyebutkan pihaknya juga sudah mencermati akan adanya pihak tertentu yang hendak berbuat curang. Rangkaian kecurangan itu sudah terendus dari adanya kampanye hitam yang menyerang kredibilitas Cabup Ade Yasin di media sosial dan spanduk. “Beberapa hari terakhir, kita menerima informasi akan ada upaya kecurangan pada saat maupun sesudah pencoblosan. Karena itu, belasan ribu anggota Satria kita kerahkan untuk mengawal TPS-TPS,” imbuhnya.
Demikian juga halnya dengan PPIR, dipastikan bakal mengerahkan kurang lebih 10.000 anggota aktif dan simpatisannya untuk mengawasi dan mengawal ribuan TPS di 40 Kecamatan. “Kami para purnawirawan pantang berbuat curang. Karena itu, kami akan sangat marah jika ada pihak yang mau merusak suasana kondusif di Pilkada kali ini dengan berbuat curang,” tandas Herman, Ketua PC PPIR Kab.Bogor.
Menurutnya, pengurus dan anggota PPIR tak akan membiarkan para oknum leluasa melakukan hal-hal yang berpotensi merebut suara pemilih HADIST. “Di PPIR ada banyak purnawirawan yang semasa aktif bertugas di intelijen, mereka sudah bergerak memonitor dan mengantisipasi di lapangan. Yang pasti, PPIR akan tegas terhadap pihak-pihak yang hendak melakukan upaya memengaruhi pemilih dengan imbalan uang maupun upaya memanipulasi suara di TPS-TPS,” pungkasnya. (Piya Hadi)