INILAHONLINE.COM, JAKARTA – Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia (LKPP-RI) membutuhkan pengembangan sistem untuk dapat mendorong pemaksimalan e-purchasing dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah. Pasalnya, sistem yang dimiliki oleh LKPP-RI saat ini masih membingungkan, terlebih bagi pihak – pihak yang tidak akrab dengan tekhnologi. Demikian dikatakan Ketua LKPP-RI Hendrar Prihadi kepada media.
“Untuk itu saya meminta agar sistem yang dijalankan oleh LKPP RI saat ini bisa bertranformasi untuk bisa lebih cepat, tepat, dan mudah digunakan. Terlebih, pada awal tahun ini banyak keluhan terkaitnya lemotnya 4 sistem yang ada di LKPP-RI sekaligus,” terang Hendi saat membuka kegiatan pembahasan New Platform (Platform Baru) LKPP RI di Hermitage Hotel Jakarta, Selasa (24/1/2022).
Menurutnya, empat sistem yang dimaksud, yaitu Katalog Elektronik, SIRUP, SIKAP, dan SPSE di LPSE LKPP-RI sendiri. Jadi saya tidak bermaksud menguliti teman – teman, nggak lo, tapi kita diskusi di sini untuk cari solusi “Kalau menurut saya yang seperti ini nggak keren, jadi harus jadi catatan untuk kita semuanya,” ujarnya.
Namun di sisi lain, Hendi pun tak memungkiri bahwa LKPP-RI tidak dapat sendirian dalam membangun sistem seperti yang diinginkannya. Menurutnya, agar transformasi sistem digital LKPP-RI dapat diupayakan lebih cepat diperlukan keterlibatan pihak yang telah berpengalaman dalam urusan pengembangan tekhnologi. Untuk itu, dirinya bersama LKPP RI kemudian menggandeng PT. Telkom Indonesia guna melahirkan platform digital baru untuk pengadaan barang/jasa di Indonesia.
“Walaupun dengan segala keterbatasan yang dimiliki sebenarnya Alhamdulillah, transaksi pada katalog elektronik yang dimiliki LKPP-RI sudah lumayan. Tapi PR nya hari ini terus bertambah, dimana pada tahun ini kita ditargetkan untuk bisa mencapai 5 juta produk tayang, 500 triliun transaksi, serta 95% nya harus merupakan produk dalam negeri, lebih dalam lagi produk UMK dan Koperasi,” jelas Hendi.
“Maka dari itu ini harus dibantu Telkom, yang mana pada tahun ini harapan ke arah adanya platform baru ini sudah bisa kita wujudkan,” tekan mantan Walikota Semarang dua periode ini.
Sementara itu, Project Director GovTech Procurement – Tribe Leader PT. Telkom Indonesia Rahmat Danu Andika mengatakan bahwa PT. Telkom Indonesia menyambut baik kolaborasi yang digagas oleh LKPP ini. “Kami akan mengupayakan target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah bisa dicapai. Kita akan melakukan benchmark ke industri-industri yang serupa yang telah menyediakan platform berkelas dunia,” ucap Andika.
Adapun dalam kesempatan tersebut, PT. Telkom juga sekaligus memaparkan konsep yang jika disepakati akan menjadi platform baru bagi sistem pengadaan barang/jasa di Indonesia. Dengan mengusung konsep ‘government marketplace’ nantinya platform baru tersebut akan mengintegrasikan seluruh sistem e-purchasing milik LKPP-RI saat ini, ke dalam satu platform. Tak hanya itu, platform baru tersebut nantinya juga akan terdapat fitur pembayaran dan pengiriman yang saat ini masih belum terdapat pada sistem eksisting.
“Saya harap melalui forum ini kita dapat menunjukan optimisme kita ke depan. Sehingga sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas keterlibatan PT. Telkom pada hari ini. Saya yakin dengan talenta – talenta yang ada di PT. Telkom saat ini bisa terwujud apa yang kita harapkan bersama,” pungkas Hendi. (CJ/Jayanto Arus Adi)