INILAHONLINE.COM, JAKARTA – Pedagang makanan “Kerak Telor” ikut menyemarakan momen digelarnya acara nonton bareng (Nobar) di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) saat siaran langsung pertandingan laga persahabatan antara Tim Tango Argentina dengan Tim Nasional Garuda Indonesia yang ditayangkan oleh sebuah televisi swasta, Senin (19/6/2023)
“Ya, sebelumnya saya sudah dengar adanya kabar Nobar di Arena PRJ. Semoga aja diadakan, soalnya dulu kan pernah ada acara serupa yaitu Nobar siaran langsung Piala Dunia, banyak pengunjung PRJ yang Nobar,” kata si Babe, salah satu pedagang kerak telor yang berjualan di kawasan PRJ Kemayoran.
Menurutnya, semua orang pasti ingin menonton pertandingan sepak antara Tim Juara Dunia 2022 dengan Timnas PSSI. “Hanya saja kan, karena tidak semua orang bisa nonton secara langsung ke stadion GBK di Senayan. Maka, kalo ada Nobar di PRJ sini pasti rame. Pengunjung akan membludak, sehingga dagangan saya lumayan laku,” ujarnya.
Bahkan si Babe berkomentar mengenai bintang Tim Tango Leonil Messi yang tidak jadi datang ke Indonesia, membuat dirinya sedikit kecewa. “Sedih juga sih kaga ada Messi yang ditunggu para fansnya di Indonesia. Harapam saya tadinya, dengan tampilnya Messi diharapkan dapat menambah penghasilan penjualan kerak telornya di arena PRJ dari penonton, sehingga bisa menguntungkan dan juga termasuk bagi para pedagang lainnya.
Seperti diketahui PRJ atau yang sekarang lebih populer bernama Jakarta Fair kembali hadir untuk mengisi musim liburan para Gen Z (generasi kaum milenial-red) dan Orang Tua. Jakarta Fair pertama diselenggarakan sejak 1968 hingga kini tahun 2023 sudah 54 kali diselanggarakan. Tahun ini, Jakarta Fair diselenggarakan mulai dari 14 Juni – 16 Juli 2023 di Arena JEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat.
Memasuki kawasan Jakarta Fair, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebasar Rp 50 ribu dan jika ingin menonton konser musik di panggung musik Jakarta Fair, pengunjung akan dikenakan tiket terusan RP 50 ribu. Tiket masuk dapat dibeli secara online dan offline.Sebaiknya pengunjung disarankan membeli tiket melalui online, karena selain lebih lebih cepat dan tidakperlu mengantri di loket. Kemudian ketika memasuki kawasan Jakarta Fair, pengunjung langsung diberikan kupon makanan gratis yang bisa ditukarkan di beberapa booth atau stand pameran terdekat.
“Saya terakhir ke Jakarta Fair pada tahun 1989, melihat perkembangan Jakarta Fair sekarang saya sangat terkagum karena booth-booth nya sudah sangat modern dan lebih keren dari jaman dahulu yang sistemnya masih sangat berantakan.” kata salah satu pengunjung Jakarta Fair yang mengaku dari luar Jakarta.
Pagelaran Jakarta Fair menampilkan sedikitnya 574 stand dari berbagai brand merek terkenal yang ikut serta dalam pameran poroduk untuk memeriahkan acara Jakarta Fair ini. Pengunjung bisa mendapatkan berbagai produk made in Indonesia (dalam negeri-red) dari mulai makanan, minuman, snack murah, mulai dari harga lima ribuan rupiah hingga produk alat alat kebutuhan rumah tangga serta produk automotif
Makanan Khas Betawi
Saat kita mengunjungi Jakarta Fair, pedagang makanan khas Betawi di Jakarta Fair bernama Kerak Telor menjajakan dagangannya di arena Jakarta Fair. Sejak Dahulu, makanan khas Betawi kerak telor ini merupakan makanan simbol kalau anda berkunjung ke Jakarta Fair. Rasanya tidak lengkap jika tidak menikmati kerak telor. Berbagai macam menu kerak telor “Khas Betawi” dapat anda jumpai di dalam arena Jakarta Fair, dari yang harganya murah hingga yang relatif mahal.
Setelah pengunjung mulai lelah karena mengelilingi arena Jakarta Fair, maka anda bisa mencari kerak telor yang tempat jualannya agak sepi, agar terhindar dari keramaian dan antrian pembeli, sehingga bisa menikmati makanan kerak telor dengan sepuasnya tanpa terganggu keranmaian pengunjung dan suara bising set stand yang menggunkan berbagai sounde untuk mempromosikan produknya.

Sementara itu, dekat pintu keluar jakarta Fair pengunjung akan menemukan “Babe Kerak Telor” yang tempatnya lokasinya agak nyaman untuk makan atau menikmati makan khas Betawi. Si Babe sempat menceritakan sedikit tentang usaha dagangannya yang sudah berdagang sejak 2013.
“Alhamdulillah, selama Jakarta Fair dagangannya selalu laris dan habis terus, dengan berjualan mulai dari pagi hingga malam hari. Penghasilan jualan kerak telor selama Jakarta Fair lumayan untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari,” tuturnya.
Sembari menunggu si Babe menyelesaikan masak kerak telornya, pembeli sangat menikmati lingkungan sekitarnya yang relatif jauh dari keramian. Selain si Babe, ada juga pedagang lainnya yang menjual minuman dan kerak telor juga. Tak lupa makan kerak telor lebih nikmat jika minumannya teh hangat manis.
“Rasanya semakin nikmat makan kerak telor rasa Ayam dan bebek dan minumnya segelas teh hangat manis. Sebenarnya rasanya sama antara kerak telor ayam dan bebek, bedanya hanya digurihnya saja. Kerak telor yang saya jual dipadukan dengan topping abon dan bawang goreng, sehingga rasanya semakin nikmatt,” ujar Babe dengan nada promisi dagangannya
Salah satu pembeli kerak telor Babe mengaku merasakan nostalgia saat makan kerak telor di pinggir jalan. Tanpa sengaja mereka membicarakan sejarah kerak telor. Ternyata, kerak telor merupakan makanan yang sudah ada sejak Republik Indonesia ini merdeka. Ada yang menyebut kalau jaman dahulu kerak telor merupakan “makanan orang susah”, akan tetapi seiring dengan berkembangnya jaman, kerak telor kini menjadi jajanan favorit, karena bentuk dan cara masak yang unik.
Si Babe yang mendengar percakapan pengunjung tersebut, ikut tertawa menyimak pembicaraa antar pembeli dan ikut nimbrung dalam pembicaraan yang membahas mengenai sejarah kerak telor. “Cara masak kami ini berbeda dik, kami memakai kelapa parut dan tidak memakai minyak.”, ungkapnya
Mendengar pengakuan dan penjelasan si Babe tersebut, mereka pembeli nya barau mengetahuinya bahan apa saja yang digunkan untuk memasak kerak telor, karena banyak orang belum mengetahui kalau kerak telor selama ini dimasak dengan menggunkan kepala parut, makanya hasilnya berkerak, karena tidak memakai minyak. (CJ/Gabrielle R.S )
Komentar