INILAHONLINE.COM, MAGELANG
Jembatan Krasak terbentang gagah sepanjang 224 meter di atas Sungai Krasak yang membelah wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Magelang), menjadi pemandangan menarik, saat aparat Polres Magelang menggelar kegiatan penyekatan arus mudik pada Operasi Ketupat Candi 2020, Jumat (16/5-2020) petang.
Puluhan kendaraan dari arah Sleman, Yogkarata, menuju Kabupaten Magelang yang melintas jembatan Krasak modern dibangun tahun 1976, dihentikan aparat untuk diperiksa identitasnya, termasuk himbauan untuk menggunakan masker. Pengendara yang tidak menggunakan masker, diminta putar balik oleh petugas.
Kasat Lantas Polres Magelang AKP Fadli SH SIK mengatakan, kegiatan yang dilaksankaan mulai 24 April 2020 lalu dilaksanakan Operasi Ketupat Candi 2020. Operasi ini merupakan hari ke-23 pelaksanaan operasi, dan sudah 334 kendaraan yang sudah diminta putar balik dalam kegiatan penyekatan di Pos Pam Salam, Kabupaten Magelang.
Dari 334 kendaraan tersebut ada kendaraan pribadi, angkutan umum dan sepeda motor. Kendaraan pribadi sangat dominan, ada sekitar 217, dan banyak indikasi travel atau penumpang yang rental kendaraan. “Mereka masuk ke wilayah perbatasan di Salam Magelang ada yang datang dari wilayah Jawa Timur maupun Yogyakarta,” ujarnya.
Kegiatan penyekatan di perbatasan Jateng – DIY ini, dilakukan setiap hari, baik pada pagi hari, siang hari, sore maupun malam hari. Fokus utama tetap kepada pemudik, serta dilaksanakan sosialisasi memakai masker bagi pengendara kendaraan, baik roda empat maupun sepeda motor.
Jembatan Krasak yang berjajar dua, merupakan menggantikan jembatan sebelumnya yang sering putus diterjang banjir lahar dingin Merapi, merupakan gunung teraktif di Indonesia. Perbatasan wilayah Jateng – DIY, merupakan jalan paling strategis bagi pengguna jalan, karena jalur satu-satunya jalan menuju Yogyakarta dan sebaliknya.
Saat pelaksanaan pembangunan Jembatan Krasak, telah menelan korban dua orang pekerja konstruksi, karena galian pondasi sedalam 30 meter runtuh menimpa mereka. Jembatan yang membentuk lorong panjang nan indah itu, diresmikan oleh Presiden Suharto pada 1977.
Sekitar 13 tahun kemudian, tepatnya tahun 1991, jembatan Krasak sisi utara (Magelang) terbakar besinya meleleh, kemudian runtuh, akibat truk tanki bernomor polisi R 9357 CB yang mengangkut premix terguling dan terbakar, membuat rangka besi melengkung dan runtuh ke bawah.
Jembatan Krasak kemudian diperbaiki, karena jembatan yang membentang di atas jalan negara tersebut, merupakan jalur utama transprtasi antara Yogyakarta – Semarang via Magelang. Jembatan Krasak yang runtuh, dibangun kembali pada 23 Mei 1991 dan selesai pada 2 Agustus 1991.
Setahun kemudian, di sebelah Timur Jembatan Krasak dibangun sebuah jembatan lagi, sehingga membentang dua Jembatan kembar yang membentang gagah. Kini, jembatan Krasak sisi barat, terdapat dua jenis jembatan. Persis di tengah kali, seperti ada pembatas. Untuk wilayah Yogyakarta, jembatan menggunakan cor beton, sedang wilayah Jateng (Magelang) tetap menggunakan rangkaian besi yang membentuk lorong panjang.
(Ali Subchi)
Komentar