INILAHONLINE.COM, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting. Rapat yang dimpimpin Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bogor banyak masukan dari komunitas, oerganisasi profesi berdasarkan laporan dari kecamatan maupun kelurahan yang diterima Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kota Bogor
Rakor percepatan penurunan stunting tingkat Kota Bogor di Hotel Permata, Jalan Pajajaran, Rabu (14/6/2023) itu Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah banyak mendengarkan masukan yang disampaiakn dari berbagai eleman masyarakat.
“Masukan, informasi dan laporan yang kami terima, menjadi bahan untuk kita semua memperbaiki dan menindaklanjuti usaha kita agar anak-anak Kota Bogor berkualitas, terhindar dari stunting sehingga mendukung bonus demografi dalam menyongsong generasi emas di tahun 2045,” kata Syarifah.
Rakor yang diikuri oleh perangkat daerah terkait dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, rakor ini juga diikuti para komunitas, asosiasi dan organisasi profesi sebagai wujud kolaborasi dalam percepatan penanganan stunting di Kota Bogor, diantaranya IDI, IBI, PPNI, IDAI, POGI, Persagi, BKKBN, Kemenag, foodbank, para pengusaha, non ASN maupun pihak-pihak lainnya untuk progres percepatan penanganan stunting.
Untuk komunitas yang terlibat, Syarifah menyampaikan apresiasi atas rencana yang telah dipersiapkan maupun aksi yang telah dilaksanakan sesuai dengan profesi masing-masing untuk memberikan penyuluhan, sosialisasi, edukasi, informasi dan apapun terkait percepatan penanganan stunting kepada masyarakat usaha yang dilakukan tidak hanya untuk yang stunting yang sedang ditangani, tetapi lebih luas lagi yakni tidak ada lagi stunting-stunting baru.
“Jadi kita harapkan zero new stunting. Kita saling belajar, inovasi-inovasi dari kecamatan atau dari pihak lain mungkin bisa direplikasi oleh kecamatan atau yang lainnya, seperti Pusat Kontrol Stunting (Puskoting) yang bisa digunakan sebagai pusat untuk monitor atau saat penimbangan balita bisa diberikan bantuan atau sebagainya hingga menjadi sarana evaluasi melengkapi penerapan aplikasi,” ujar Syarifah.
Kepada semua pihak yang terlibat Sekda meminta agar data yang ada terus perbaiki, termasuk didalamnya data update saat penimbangan balita yang nantinya akan dilaporkan ke pusat dan dikomparasi dengan data yang dimiliki pusat. Selanjutnya untuk wilayah kecamatan dan kelurahan diminta untuk mempersiapkan secara maksimal penimbangan balita di bulan Agustus agar diperoleh data terbaru dan riil. “Cek dan lihat kelurahan-kelurahan di wilayahnya yang bisa didorong menjadi kelurahan zero stunting,” katanya.
Menurut Sekda, untuk aplikasi terkait percepatan penanganan stunting ditegaskan agar segera diselesaikan. Diskominfo selalu leading sektor didorong untuk segera memberikan pelatihan bagi para Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk mengisi data yang ada.
Di awal rakor Syarifah didampingi Kepala Dinas PPKB Kota Bogor, Kepala Dinas Sosial Kota Bogor dan Dirut RSUD Kota Bogor menyerahkan poster infografis penanganan stunting Kota Bogor kepada organisasi profesi yang akan terlibat, diantaranya IDI, IBI, PPNI, IDAI, POGI, Persagi, Kemenag serta aparatur wilayah kecamatan. (Ian Lukito).
Komentar