InilahOnline.com (Kota Bogor) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menginginkan adanya percepatan dan kepastian waktu dalam penanggulangan pasca bencana. Apalagi jika semangat untuk hal itu telah diperlihatkan Pemkot Bogor dengan dibuktikan sudah dianggarkannya alokasi dana untuk bencana di belanja tidak langsung sebesar Rp 32 miliar.
“(Anggaran) itu untuk dimanfaatkan dalam penanggulangan bencana. Tapi kalau melihat realisasi, itu masih sangat minim sekali tidak termanfaatkan,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat usai mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya dan sejumlah dinas terkait di Balaikota Bogor, Rabu (04/10/2017).
Oleh sebab itu, kata Sekda, Wali Kota melakukan evaluasi. Dimana dari kesimpulan rakor tersebut diketahui “benang merah” salah satu kendalanya lantaran terkendala sumber daya manusia yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk di bagian teknis.
“Karena ini bukan saja menghitung uang saja, tapi mengkaji juga struktur lahan dan kondisi lahannya. Jadi inilah yang coba diakselerasikan ke depannya, sehingga penanganan pasca bencana ini dapat cepat,” jelas Sekda.
Akhirnya, dalam rakor tersebut disepakati bahwa di dalam Raperda penanggulangan bencana yang saat ini tengah disusun nantinya BPBD akan diberikan tugas tambahan untuk pasca bencana.
“Sehingga saat pasca bencana BPBD pun bisa mengeksekusi. Kemudian kesepakatan berikutnya adalah percepatan pemanfaatan belanja tidak terduga. Oleh karena itu, tadi disepakati untuk dibuatkan Perwali sambil menunggu disahkannya Perda (Peraturan Daerah (Perda) penanggulangan bencana itu,” terangnya. (Piya Hadi)