INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Pemprov Jateng akan terus membangun dan memanfaatkan serta mengeksplorasi, potensi kekayaan sumber daya alam laut dan kawasan pesisir serta pulau-pulau kecil untuk kesejahteraan masyarakat di provinsi ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan Jateng akan terus membangun potensi kekayaan sumber daya alam laut, serta melakukan perbaikan kawasan mangrove di pesisir. Namun terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam pengelolaan mangrove, di antaranya mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan implementasi pengelolaan, pengembangan yang ramah lingkungan, pemantapan koordinasi antar lembaga.
”Sinergi lintas sektor dan mengoptimalkan fungsi kelembagaan pemerintah dan masyarakat, untuk membangun tata ekosistem mangrove daerah yang terintegrasi,”paparnya saat menghadiri kick of workshop Pengembangan Perencanaan Restorasi Pesisir Semarang dan Penandatanganan kerjasama PT Djarum dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara untuk Restorasi Pesisir Semarang dan Jakarta di Aston Hotel Semarang, Kamis, 20/6/2019)
Menurutnya, pengelolaan kawasan pesisir tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia usaha dan komunitas peduli lingkungan.
“Di Pemalang misalnya, terdapat peraturan desa bahwa siapa saja yang merusak atau menebang mangrove ada hukum sosial, di samping harus merehabilitasi 10 kali lipat. Jadi menebang dua, ditanam 20 dan itu diumumkan di wilayah pesisir hingga akan memberikan efek jera bagi pengrusak lahan mangrove,” ujarnya.
Dia menuturkan wilayah pesisir mesti dikelola sebaik mungkin untuk menesejahteraan masyarakat di sektar pesisir. namun di Jateng terdapat 17 daerah yang memiliki kawasan pesisir dengan beragam potensi sumber daya hayati dan non hayati, termasuk Kota Semarang.
Sementara Perda Jateng Nomor 13 Tahun 2018 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2038 menyebutkan, Jateng memiliki garis pantai sepanjang 971 kilometer yang terdiri atas 645 kilometer garis pantai utara dan 326 kilometer garis pantai selatan.
”Kekayaan sumber daya alam laut dan kawasan pesisir Jawa Tengah, dengan keindahan dan keasriannya itu menjadi sektor yang berpotensi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,”paparnya.
Sementara itu, Country Director The Nature Conservancy (TNC) Indonesia Rizal Algamar menuturkan program MERA melibatkan berbagai pihak terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk bergerak bersama pada pelestarian dan penyelamatan ekosistem mangrove. Program MERA, lanjunya, diinisiasi pertengahan tahun lalu dengan mengambil pilot project di pesisir Jakarta.
“Kami bersama dengan PT Djarum berencana melakukan program terkait rencana terpadu restorasi ekosistem pesisir di Semarang. Kami berharap ke depannya program ini bisa diperluas untuk menjangkau seluruh pesisir utara Jawa Tengah,” tuturnya.
Senada General Manager PT Djarum FX Supanji mengatakan akan mengajak semua kalangan untuk bersama-sama menyukseskan program restorasi ekosistem mangrove sebagai wujud tanggung jawab menjaga kelestarian alam.
“Mari kita ikut menyukseskan program ini. Ini sebagai tanggung jawab kita terhadap lingkungan, bumi tempat kita hidup, serta tanggung jawab kita pada generasi penerus kita,” ujarnya
(Suparman)