Pj Gubernur Sulsel Teken Kontrak Kerja Sama dengan Designer Tenun Anna Mariana

INILAHONLINE.COM, BALI – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono dengan designer tenun dan songket Nusantara, Anna Mariana menandatangani kesepakatan kerja sama dalam melahirkan tenun dan songket kolaborasi Bali-Makasar yang diberi nama khusus, oleh Gubernur sebagai Balimagis (Makassar-Bugis), Sabtu (11/8/2018) di Gianyar, Bali.

Nama Soni Sumarsono menjadi penting dalam kreativitas Anna Mariana, karena jauh sebelum ini,  “Ketika masih menjabat sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Pak Soni lah yang memberi kesempatan juga ide-ide segar dalam melahirkan inovasi baru untuk tenun dan songket BaBe,” kata Anna Mariana.

Inovasi baru ini tenun dan songket kolaborasi dari dua daerah, Bali dan Betawi. Sehingga  lahirlah design ondel-ondel, Monas, kembang kelapa, ornamen gigi balang dan lain-lain.

“Karya saya pada tenun BaBe yang diluncurkan pada 2016!,” ungkap Anna Mariana.

Kini, saat Sumarsono bertugas di Sulawesi, Ia dan Anna Mariana bersepakat memunculkan inovasi baru yang lain, yakni melahirkan tenun dan songket Balimagis (Makassar – Bugis).

“Sebetulnya Makassar sendiri sejak lama sudah sangat terkenal dengan sarung sutera dengan warna-warna terang,” uangkapnya.

Dengan adanya tenun dan songket Balimagis, dirinya akan mengembangkan lewat pemakaian benang sutra murni atau benang semi sutra,  juga penggunaan pewarnaan lebih kalem dengan warna-warna alam.

“Akan ada ikon-ikon khas Makassar juga Bali pada designnya nanti,”kata Anna yang sudah melahirkan tenun songket  kolaborasi dengan nama BaSo (Bali-Solo) dan Bajo (Bali-Jogja).

Menurut Anna, ada dasar utama mengapa dalam setiap karya kolaborasi tersebut menggunakan design dan penamaan Bali. Salah satunya,  karena Anna menginginkan  produk tersebut berkembang di tingkat daerah dan di Indonesia.

“Di samping itu, saya punya misi besar untuk membawa produk-produk tersebut ke mancanegara dan bisa diterima di pasar luar negeri.  Misalnya lewat ajang New York Fashion Week yang akan saya ikuti pada bulan Oktober nanti. Karena suka atau tidak suka, di mata dunia Internasional  Bali masih menjadi primadona sekaligus  icon dan etalase-nya Indonesia,” paparnya.

Anna melihat, dengan mengkolaborasikan produk tradisonal tenun dan songket nusantara ini, bisa menjadi bagian dari strategi dalam mempromosikan daerah-daerah di Indonesia.

“Agar masyarakat di  luar negeri,  mau mengenal daerah-daerah lain di luar Bali di Indonesia, lewat tenun dan songket juga batik,” ujar Anna.

Anna berharap produk tradisional hand made tenun dan songket  kolaborasi dua daerah ini bisa membawa hasil yang lebih baik. Sekaligus  juga bisa menjadi ajang promosi budaya yang dikenal secara luas.

“Indonesia bukan hanya Bali, lewat kolaborasi tenun dan songket Balimagis ini masyarakat di luar negeri akan otomatis mengenal Makasar dan Bugis juga. Harapan lain, obyek pariwisata daerah itu pun akan ikut dikenal dan kita perkenalkan!” ujar Anna.

Penjabat Gubernur Sulsel, Sumarsono, mengatakan, Indonesia memiliki ribuan budaya yang harus tetap dijaga sebagai kekuatan pertahanan negara. Salah satu bagian dari upaya pelestarian budaya ini adalah melalui tenun dan songket.

“Melalui MoU ini, ada budaya Bali dan Sulsel yang kita ikat. Saya memberikan nama Bali Magis atau Bali Makassar Bugis,” ujar Sumarsono.(Rilis Humas Protokoler Pemprov Sumsel)

banner 521x10

Komentar