Polisi Didesak Segera Tangkap Pelaku Curanmor Yang Meresahkan Masyarakat Kabupaten Bogor

INILAHONLINE.COM, BOGOR – Polisi didesak segera menangkap pencuri sepeda motor milik Wakil Ketua Bidang Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor. Pasalnya, dalam kasus pencurian motor jarang sekali pelakunya ditangkap beserta barang bukti motornya. Hal itu dikatakan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bogor Raya, Piya Hadi

“Saya mendesak kepada jajaran Reskrim Polres Bogor untuk segera menangkap pelakunya berseta sepeda motornya yang raib dicuri itu. Semoga Polisi dapat segera meringkus pencurinya,” ujarnya kepada wartawan di Cibinong, Jumat (20/1/2023)

Menurutnya, untuk sekian kalinya kembali peristiwa Curanmor, dimana pelakunya itu berhasil menggondol kendaraan bermotor jenis Honda Scoopy warna merah hitam bernopol F-4771-FCT milik seorang wakil ketua (Waket) PWI Kabupaten Bogor, Deddy Firdaus pada Jumat (20/1/23) sekira pukul 09.30 WIB.

“Untuk itu, dalam kasus curanmor ini sudah saatnya menjadi perhatian bagi jajaran Polres Bogor, karena kasus seperti ini sudah terjadi berulang kali dan jarang sekali pelaku dan barang bukti sepeda motornya ditangkap dan diketemukan,” tandasnya.

Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Islam bani Saleh di nanggewer-Cibinong, merupakan salah satu daerah rawan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor)

Hal senada juga dikatakan Ketua PWI Kabupaten Bogor, kejadian curanmor ini dianggap telah meresahkan banyak pihak, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Bogor yang sering menjadi korban curanmor yang semakin marak akhir-akhir ini. Untuk itu, apihaknya juga berharap semoga atas insiden yang menimpa salah seorang dari keluarga PWI Kabupaten Bogor ini, tidak terulang kembali menimpa kepada warga Bumi Tegar Beriman.

“Saya minta kepada jajaran Mapolres Bogor bisa meringkus para komplotan ranmor ini sampai keakar-akarnya, agar kedepannya angka tindak kejahatan seperti ini dapat diminimalisir sedemikian rupa. Gerak cepat tangkap semua pelaku, tekan angka tindak pidana curanmor sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat Kabupaten Bogor khususnya,” ujar Subagiyo.

Sementara itu, Dedy Firdaus sebagai pihak korban curanmor menceritakan, awal mula kejadian aksi pencurian terhadap kendaraan bermotor miliknya itu, saat istrinya mengantar sekolah anaknya di TK Islam Bani Saleh yang beralamat di Jalan Sirojul Munir Perum Bogor Asri blok D-8 Nomor 11-13 Kelurahan Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor, sekira pukul 09.30 WIB.

“Innalilahi, motor saya kena curi oleh kawanan ranmor saat ketika istri saya sedang memarkir kendaraan jenis Honda Scoopy warna merah hitam disekitaran Taman Kanak-Kanak (TK) tempat anak saya bersekolah,” kata Deddy Firdaus kepada wartwan, Jum’at (20/1/2023).

Pasca kejadian Curanmor, korban langsung mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKPT) Polres Bogor untuk membuat laporan polisi

Dedy menjelaskan, aksi curanmor terhadap motornya itu relatif sangat singkat dan kelihatan benar-benar pelakunya sangat profesional, kdimana pelaku hanya butuh waktu lima (5) menit saja dalam membobol stop kontak motor saat tengah terparkir disekitaran TK anaknya .

“Menurut keterangan dari istri saya, motornya itu cuma ditinggal dalam waktu sekitar hanya lima menit saja. Dan parahnya, keadaan saat itu di lokasi tengah ramai karena di TK anak saya sekolah sedang lagi ada acara kunjungan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor,” bebernya.

Menurut Deddy, dirinya bersama sang istri telah melaporkannya ke  Unit 4 Reskrim di Mapolres Bogor. “Saya sudah melaporkan kejadian pencurian kendaraan motor milik saya itu ke polres Bogor, dan kini sekarang masih dalam proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di unit empat Reskrim. Dan saya berdo’a semoga pelaku pencurian tersebut dapat segera diringkus kepolisian agar tidak lagi merugikan banyak pihak serta meresahkan orang banyak,” harapnya.

Setelah mendapat laporan dari korban, petugas Reskrim Polres Bogor langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan oleh TKP

“Dan semoga untuk kedepannya, pihak TK Islam Bani Saleh bisa mempekerjakan petugas tenaga keamanan (security) pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, sehingga hal ini tidak akan kembali menimpa ibu-ibu yang lain di TK tersebut,” imbuhnya. (Ian Lukito)