INILAHONLINE.COM, SEMARANG – Pengoperasian Bandara baru Ahmad Yani Semarang yang semula akan dibuka tanggal 6 Juni 2018, kini harus mundur lagi karena dinilai belum rapi dan beres secara baik. Menteri BUMN Rini Suwandi meminta pengopersian Bandara Ahmad Yani baru kepada PT Angkasa Pura I supaya diundur.
”Saat ini Bandara Ahmad Yani sedang dibereskan, mulai tanhggal 3 pindahan dan 6 mulai melakukan simulasi pengoperasionalan bandara,”katanya saat meninjau Bandara baru Ahmad Yani Semarang, Jumat (1/6/2018).
Menurut Rini, pembersihan memang harus dilakukan supaya kelihatan bersih dan pekerjaan tidak bisa cepat sehingga memakan waktu. Jika sudah cukup siap secara keseluruhan dalam pengoperasian bisa dibuka oleh Presiden.
”Jadi Bapak Presiden Joko Widodo bisa meresmikan pengoperasionalkan tanggal 8 atau 9 Juni,”ujarnya.
Rini mengatakan, jika bandara baru Ahmad Yani sudah dioperasionalkan. maka bandara lama tidak dipakai untuk pengoperasionalan, sehingga semua pelayanan bisa dilayani di terminal baru.
”Jadi untuk pengoperasionalannya membutuhkan waktu agak lama, karena tidak mungkin menggunakan dua tempat dalam memberikan pelayanan kepada penumpang,”tegasnya.
Namun demikian, Rini Suwandi, memperkirakan saat dioperasinalkan sebelum mudik lebaran diyakini pengguna transportasi udara atau penumpang akan menjadi 20 ribu. Oleh karenaitu, diperlukan persiapan dilakukan secara baik.
”Untuk persiapan pengoperasionalan kali ini sudah mencapai 97 persen, sehingga kini tinggal yang kecil kecil saja,”paparnya.
Ia menambahkan, perpindahan secara total bandara baru Ahmad Yani menurut rencana pada 8 Juni. Meski proses pengoperasian dilaksanakan pada 6 Juni yang sudah direncanakan sebelumnya.
”Jika sudah siap benar secara keselurhhan, maka dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat bisa nyaman. jangan sampai tidak nyaman,”tuturnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, proses boyongan atau pindahan dilaksanakan pada 5 Juni mendatang. Termasuk seluruh peralatan bandara akan dipindahkan ke terminal baru.
”Diharapkan pada 6 sampai 8 Juni dalam proses perpindahan bisa cepat dan sudah benar-benar 100 persen,”paparnya.
Ia mengaku, jika proses pengoperasionalan benar-benar siap, maka maskapai penerbangan belum bisa masuk ke bandara baru, sehingga harus melakukan uji coba dulu dengan dami penumpang sebanyak 200 orang.
”Yang jelas pengoperasionalan Bandara baru ini terkait dengan banyak stakeholder, sehingga diperlukan koordinasi yang baik dengan seluruh stakeholder yang ada di bandara,”pungkasnya.(Suparman)