InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Ratusan petani dari Desa Tambaksomo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati melakukan aksi demo di depan Kantor Gubernuran jalan Pahlawan Semarang. Aksi dari perwakilan warga khususnya para petani yang berlangsung hari Selasa (5/12/2017) meminta Gubernur untuk menghentikan penambangan yang dilakukan oleh pabrik semen PT SMS.
Aksi yang berlangsung secara damai dan mendapat pengamanan ekstra ketat oleh parat tersebut, berlangsung aman dan terkendali.
Dalam aksinya yang digelar dalam acara kenduri yang bertajuk doa bersama lintas agama, bertujuan untuk mendoakan keselamatan lingkungan terhadap persoalan yang akan terjadi.
Pemimpin acara kenduri, Gunretno yang menggunakan blangkon dan baju serba hitam ini menyampaikan tujuan mereka datang ke kantor Gubernur.
“Yang kami khawatirkan wilayah Jawa Tengah akan sama nasibnya dengan Jawa Timur dan Jawa Barat,”sergahnya.
Menurutnya, rusaknya lingkungan pulau Jawa tersebut diduga karena beroperasinya pabrik-pabrik semen yang merusak kondisi wilayah.
Oleh karena itu, saya menuntut Gubernur Ganjar Pranowo untuk tidak menyetujui pendirian pabrik Semen di pegunungan Kendeng.
”Semoga Gubernur Jateng terketuk hatinya untuk tidak menyetujui ijin perpanjangan untuk pabrik semen di Pati,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui rencana pendirian pabrik semen di Pati Wilayah Kecamatan Kayen dan Tambakromo oleh PT Sahabat Mulia Sakti (anak perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, yang saham kepemilikannya oleh Heidelberg Cement AG yang berbasis di Jerman).
Sementara rencana area yang akan dijadikan rencana tapak pabrik di dalam dokumen Andal PT SMS adalah 180 ha dimiliki 569 orang di empat desa yaitu Desa Karangawen, Desa Mojomulyo, Desa Tambakromo dan Desa Larangan adalah produktif dan subur untuk lahan pertanian.
”Jadi sangat tidak layak apabila diubah menjadi kegiatan industri pertambangan. Seharusnya pemerintah mempertimbangkannya untuk mendukung program Ketahanan Pangan Nasional yang selalu disuarakan oleh Presiden Republik Indonesia,”paparnya.
Aksi kami disini menurut Gunretno, juga didukung oleh forum lintas agama dan juga tersaji enam tumpeng nasi, dua tumpeng buah dan beberapa hasil tani lainnya dibagikan di depan kantor Gubernuran. ”Kami menggelar aksi guyub dan membawa tumpeng sebagai acara selamatan, semoga izin pembangunan pabrik semen dicabut,” ujarnya. (Suparman)
Komentar