INILAHONLINE.COM, BOGOR
Di penghujung anomali yang mendera beberapa kota, termasuk Bogor, 94 Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ekowisata Angkatan 54 IPB University bersemagat membara mempraktikkan teori Manajemen Perencanaan Program dan Event Wisata yang telah ditekuni selama Semester 5 2019.
Tak hanya berniat mengimbangi opini sulitnya menggelar event di musim pancaroba, event bertajuk SPRINT 5K di Hutan Litbang (Penelitian dan Pengembangan) KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Kelurahan Situ Gede, Minggu (24/11/2019) ini merupakan saat penentuan bagi mereka untuk bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya di program diploma tiga.
“Praktik ini betul-betul luar biasa. Selain melibatkan banyak mahasiswa, juga terdapat kebersamaan di antara kami. Mulai jam dua dinihari sampai siang hari kami berusaha menggalang event ini agar sukses. Memang sangat lelah, tapi menyenangkan,” ungkap Dhimas Prayoga, Mahasiswa Semester 5 kelahiran Bekasi, 13 Maret 1999 ketika dikonfirmasi, Minggu (24/11/2019).
Event SPRINT 5K ini diikuti 60 orang dari kalangan umum dan pelajar, baik di Kota maupun Kabupaten Bogor. Hinggapnya udara segar pagi hari pukul 5.30 WIB, membuat para peserta sangat antusias memulai kegiatan running ini. Mulai dari jalan yang berlubang hingga jalan yang berkelok-kelok melalui pemukiman, Tentu di kondisi ini peserta penting memakai sepatu khusus running menghindar cidera kaki. Sampai penghujung garis finish terdapat dua orang runners yang terdeteksi memiliki durasi waktu tercepat, yakni juara umum dari kalangan umum, Setiawarman mencatat waktu 28,21 menit dan juara umum kalangan pelajar, M. Sofyan berdurasi 33,11 menit.
“Tak terasa perjalanan semester 5 ini saya lewati, Event olahraga SPRINT 5K ini adalah perjalanan pertama dan terakhir yang saya laksanakan. Alhamdulillah semua berjalan lancar, dengan kerjasama dan antusias para peserta juga kerja keras para panitia. Dan saya berharap para penerus angkatan selanjutnya bisa membuat terobosan high quality seperti membuat event Triathlon,” ungkap Arbi Pangestu Riswan selaku Ketua Pelaksana SPRINT 5K.
Sementara itu Dosen Mata Kuliah Manajemen Perencanaan Program dan Event Wisata (MPPEW), Ira Resmayasari, SS, M. Par, M. THM menyatakan bahwa event ini Kali pertama di era penugasannya sebagai dosen. “Tapi gaungnya luar biasa. Ke depan akan ditingkatkan sinergi kerjasamanya di Jogging Track yang akan dibuka oleh Dinas Pariwisata pada 2021,” ujarnya.
Ia juga berharap warga Bogor mampu menjaga kesehatan di tengah pesatnya pembangunan yang dapat mengurangi kadar atau kualitas kesehatan lingkungan. “Bersyukurlah Bogor punya Kebun Raya, tapi jangan lupa dijaga dan dilestarikan,” tandasnya.
Sementara itu, di sela-sela event prestisius ini, dua orang pengurus Sekolah Relawan tampil sebagai pembicara untuk mengajak para peserta SPRINT 5K agar cinta lingkungan dan peduli kemanusiaan “Dampak psikologi yang diderita masyarakat saat kebakaran Kahutla sangat berbahaya hingga menyebabkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Maka dari itu kami mengajak rekan-rekan sekalian untuk peduli dan bisa ikut berperanserta sebagai relawan yang baik dan memiliki kemampuan,” ujar Rakhe Syamtrully R selaku Lead of Customer Relations Management.
(Cheyne Amandha Miranda)