InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Dinamika perkembangan politik menjelang pilihan gubernur Jawa Tengah semakin hari semakin memanas. Namun dari hasil survey Lembaga Pengkajian dan Survei Indonesia (LPSI) tentang pemetaan perilaku pemilih dan dinamika politik di Jateng saat ini, ternyata tidak mempedulikan partai apa yang mendukung pasangan calon di Pilgub.
”Ini terbukti sejumlah responden 46,5 persen lebih memilih keberadaan figur terkait dengan kualitas, kapasitas pribadi, kepemimpinan, integritas dan visi bagi Jateng ke depan dibanding partai politik pengusungnya,”ujar Direktur LPSI Muchamad Yulianto saat jumpa pers dengan awak media di Semarang, Jumaat 25/8)
Menurut dia, wacana yang digadang oleh sejumlah parpol di Jawa Tengah beberapa waktu terakhir, yaitu ”head to head” antara koalisi besar gabungan dari sejumlah partai melawan kekuatan dominasi PDI Perjuangan, sulit memengaruhi keterpilihan masyarakat.
”Hal ini penting untuk dicermati elit parpol bahwa sebagian besar responden (46,5 %), yang memiliki hak pilih ternyata tidak mempertimbangkan parpol sebagai pengusung pasangan calon,”paparnya.
Ditegaskan, jika melihat kondisi riil masyarakat di Jawa Tengah, dalam waktu melakukan survey yang dilaksanakan 4-15 Agustus 2017 dengan mengambil 3.000 responden di 35 kabupaten/kota di Jateng, dengan metode multistage random sampling dengan margin eror 3,0 persen, perlu menjadi perhatian para elit parpol.
”Jadi koalisi besar apapun tidak berpengaruh, karena masyarakat memilih figurnya dan itu terjadi di Jawa Tengah,”katanya.
Sementara sekitar 53,5 persen, menurut Yulianto, sekarang ini masih belum menentukan pilihan, karena pesta Pilgub Jateng masih sekitar 10 bulan ke depan. ”Bisa jadi sebagian lain memilih pasangan calon yang diusung oleh parpol lain.”
Meski demikian,lanjut dia, afiliasi politik yang menunjukkan basis konstituen loyalis parpol dalam kondisi silent atau tak ada kegiatan kampanye saat yaitu, PDIP (12,0 %), PKB (4,90%), Golkar (2,90 %), Gerindra (2,50%), PPP (1,10 %) dan parpol lain dibawah 1,0 persen).
”Ini menunjukan sekali di Jawa Tengah masih menjadi kandang banteng untuk Pilgub 2018 dan Pileg 2019, sehingga kalau melihat saat ini maka semua parpol siapa calon dari PDI Perjuangan,”kata dosen Komunikasi Politik FISIP Undip ini.
Dalam survey yang dilakukan LPSI ini, kata Yulianto,muncul pertimbangan pemnilih saat mementukan pilihan calon PIkgub yaitu, 31,1 persen melihat program kerja yang ditawarkan calon, 23,3 persen suka calon yang merakyat atau blusukan ke daerah, 12,7 persen suka calon yang punya prestasi kerja sebagai pemimpin.
”Yang jelas 12,6 persen masyarakat ingin memilih pemimpin yang berpengalaman memimpin dengan baik,”ujarnya. (Suparman)