INILAHONLINE.COM, CIBINONG
Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) Kabupaten Limapuluh Kota melakukan studi banding ke Kabupaten Bogor. Kedatangan tim yang dipimpin langsung Kajari Limapuluh Kota, Nur Taman itu diterima langsung Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Ruang Rapat Bupati Bogor, Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong, Kamis (3/10).
Nur Tamam dalam sambutannya mengatakan, kunjungan itu dilakukan untuk menimba ilmu terkait dengan pengawasan aliran kepercayaan di Kabupaten Bogor diterapkan di Kabupaten Limapuluh Kota dalam mengantisipasi timbulnya ancaman dan gangguan keamanan serta ketertiban masyarakat.
“Kami sengaja memilih Kabupaten Bogor karena daerah ini memiliki masyarakat yang cukup heterogen dengan berbagai suku, ras dan agama, namun masyarakatnya bisa hidup berdampingan secara rukun dan damai. Kami berharap dapat menggali kiat PAKEM Kabupaten Bogor dalam menyikapi setiap permasalahan terkait aliran kepercayaan tersebut untuk diterapkan di Kabupaten Limapuluh Kota,” paparnya.
Menurut Nur Tamam, pembangunan di bidang agama dan kepercayaan masyarakat merupakan salahsatu syarat mutlak buat terciptanya stabilitas nasional, persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk terciptanya stabilitas nasional itu, perlu adanya pengawasan kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
“Kami berharap Kabupaten Limapuluh Kota senantisa bisa mencegah munculnya ajaran menyimpang yang dapat memicu terjadinya keresahan masyarakat serta konflik horizontal. Untuk ini, tentunya Tim PAKEM harus benar-benar mampu mendeteksi dan mengantisipasi setiap potensi keberadaan aliran menyimpang tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan dalam sambutannya menuturkan, selama ini permasalah terkait dengan agama di Kabupaten Bogor senantiasa terantisipasi dengan cepat dan baik. Semua itu berkar kerja cepat tanggap Tim Pakem bersama Pemkab, seluruh unsur Forkopimda, peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), serta para tokoh masyarakat.
“Setiap kali ada permasalahan yang menimbulkan keresahan masyarakat, kami segera menyikapi dengan melaksanaqkan rapat-rapat guna mencarikan solusinya. Jika perlu diambil keputusan untuk mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) agar situasi dan kondisi di tengah masyarakat tetap kondusif,” tuturnya.
Menurutnya, masyarakat Kabupaten Bogor cukup toleran dan sangat menghargai perbedaan. Semua aliran kepercayaan bisa hidup berdampingan dengan damai. Para tokoh masyarakat senantiasa duduk bersama setiap kali adanya potensi permasalahan.
(Basir)