Untuk Antisipasi Penularan Penyakit TBC, Dinkes Kota Bogor Kampanyekan Gerakan TOSS TBC

INILAHONLINE.COM, BOGOR – Dalam rangka mendukung program Eliminasi TBC tahun 2030 yang ditujukan untuk meningkatkan kepedulian seluruh masyarakat terkait Tuberkulosis (TBC) yang mencakup gejala- gejala TBC, dampaknya terhadap kualitas kehidupan dan bagaimana pencegahan serta pengobatan sehingga dapat mengurangi potensi penularan penyakit pada orang-orang disekitar melalui gerakan Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh  (TOSS)  TBC.

Adapun gerakan TOSS TBC adalah gerakan untuk “Temukan Obati Sampai Sembuh” atau kegiatan kampanye untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati, dan menyembuhkan pasien tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor dr. Sri Nowo Retno, MARS Kegiatan TOSS TBC ini, merupakan betapa pentingnya kepedulian masyarakat dalam menerapkan perilaku Sadar TBC salah satunya dengan memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila muncul gejala TBC dan baik masyarakat maupun petugas kesehatan dapat secara aktif menemukan.

“Jika muncul gejala TBC, maka sebaiknya segera melaporkan seseorang dengan gejala TBC untuk dilakukan pemeriksaan dan investigasi kontak,” ujar Kadinkes Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno, MARS dalam keterangan tertulisnya kepada media, Selasa (4/2/2024)

Menurutnya, TBC merupakan penyakit menular paling mematikan pada urutan kedua di dunia dan Jawa berada pada urutan pertama dalam penemuan kasus TBC tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data per tanggal 31 Januari 2025 Kota Bogor menemukan kasus TBC sebanyak 9.947 kasus TBC 119%).

“Tingginya angka penemuan kasus TBC belum dibarengi dengan tingginya angka pemeriksaan TBC pada kontak serumah maupun kontak erat pasien TBC,” ungkap Kadinkes Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno

Retno menerangkan, bahwa program hasil terbaik cepat (Quick Win), Presiden Prabowo Subianto pada bidang kesehatan antara lain skrining kesehatan, pembangunan Rumah Sakit di daerah-daerah, serta penanganan TBC. Dalam upaya mencapai tujuan penanganan TBC, maka Kementerian Kesehatan RI menerapkan kebijakan pencegahan TBC yang tertuang dalam Strategi Nasional tahun 2020-2024.

“Didalam strategi nasional dimana salah satu strateginya adalah mengombinasikan upaya penemuan- pengobatan TBC secara aktif dan upaya pencegahan TBC dengan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada kasus infeksi laten TBC (ILTB),” terangnya.

Lebih lanjut Kadinkes Kota Bogor mengatakan, penemuan kasus TBC secara aktif dilakukan dengan skrining TBC secara sistematik pada populasi berisiko TBC yaitu kontak serumah, kontak erat, ODHIV, Penyandang Diabetes Melitus, Orang dengan kurang gizi, perokok dan kontak erat kusta.

“Penemuan kasus TBC secara aktif ditujukan untuk menemukan terduga TBC pada populasi berisiko TBC, mendeteksi TBC secara dini untuk mengurangi keterlambatan diagnosis TBC, mengurangi penularan TBC dengan mengurangi sumber penularan, dan menemukan kasus ILTB untuk diberikan TPT pada populasi berisiko TBC,” tambah Retno

Unutk itu, masih kata Retno, Dinkes Kota Bogor melaksanakan kegiatan ACF TBC pada 20 titik Lokasi di Kota Bogor dengan waktu pelaksanaan pada tanggal 01 – 12 Februari 2025. Pelaksanaan ACF ini didukung oleh perangkat daerah atau lintas sektor yang berperan untuk mendukung dan memobilisasi peserta skrining untuk mengikuti kegiatan skrining TBC serta mengondisikan keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan.

“Dengan dilaksanakannya kegiatan ACF TBC ini diharapkan dapat meningkatkan penemuan terduga dan kasus TBC, meningkatnya skrining dan pemberian TPT pada kelompok berisiko, dan mengurangi rantai penularan TBC di Kota Bogor,” pungkasnya.. (Ian Budi Lukito)