Warung Soto Rahayu Jadi Tempat Curhat Para Balon Wali Kota Bogor

Politik585 Dilihat

InilahOnline.com (Kota Bogor) – Saling silaturahmi antar bakal calon (balon) Wali Kota Bogor 2018, terus dilakukan. Empat tokoh sentral di Kota Bogor kembali melakukan pertemuan untuk berdiskusi demi membangun kesefahaman serta kesepakatan dalam menghadapi helaran Pilwalkot 2018 nanti.

Ada empat tokoh Kota Bogor yang mengadakan diskusi, diantaranya balon Wali Kota dari PDIP Sugeng Teguh Santoso, PPP Zaenul Mutaqin, Partai Golkar Tauhid J Tagor, dan dari PKB Heri Firdaus. Pertemuan dalam suasana santai dan rilek dilaksanakan di Kedai Soto Ibu Rahayu, Jalan Raya Padjajaran Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/8/2017).

Dalam pertemuannya tersebut balon Wali Kota Bogor, Sugeng Teguh Santoso (STS) mengatakan, sebagai salah satu bacawalkot dari PDI Perjuangan, tentunya memerlukan komunikasi dengan pimpinan partai politik yang ada di Kota Bogor, bahkan para pimpinan parpol ini umumnya juga sebagai bacawalkot.

“Karena saya bukan sebagai stuktur partai yang memiliki jabatan. Saya membutuhkan komunikasi dengan berbagai pihak, baik para ketua ketua partai maupun bacawalkot,” kata STS.

Pertemuan silaturahmi yang dilakukan juga untuk menjajaki kemungkinan mendapatkan dukungan dari partai partai, dan para pimpinan parpol ini adalah orang berpengalaman di Kota Bogor. Dalam pembicaraan ini menunjukan kedewasaan berpolitik dan ini komunikasi awal karena bisa saja kedepannya ada terjadi saling berpasangan atau saling berhadapan.

“Jadi dibutuhkan kedewasaan ketika saling berpasangan atau saling berhadapan di panggung politik. Semua proses menuju Pilwalkot terus berjalan dan memang dibutuhkan politik dinamis serta cair. Kita akan terus menjajaki dan berkomunikasi intensif,” jelasnya pria yang akrab disebut dengan julukan Bapak Berpeci Hitam.

Masih lokasi yang sama, Ketua DPC PPP, Zaenul Mutaqin (ZM) menuturkan hal yang sama. Pertemuan hari ini merupakan memenuhi undangan balon Wali Kota STS untuk ngobrol ngobrol dan berkomunikasi soal berbagai hal.

“Jadi tidak ada yang khusus yang dibicarakan, santai saja sambil saling bertukar pikiran,” imbuhnya.
ZM melanjutkan, wacana soal koalisi pilwalkot dan agenda politik, tentunya apabila politisi ketemu dengan politisi terkait Pilkada pasti ada yang dibahas, dan yang jelas dalam pertemuan para tokoh ini belum ada kesepakatan kesepakatan bersama, jadi ini merupakan silaturahmi antar calon saja.

“Kalau merespon koalisi di tingkat nasional, karena sampai saat ini di Kota Bogor belum terpetakan, dan proses masih sebatas komunikasi antara parpol dan para cawalkot,” paparnya.

Senada dengan ZM, dari Golkar, Tauhid J Tagor sangat mengapresiasi pertemuan sebagai bentuk mempererat silaturahmi. Suasana kebatinan para politisi dan ketua partai di Kota Bogor ini sangat tinggi, dan DPD Golkar Kota Bogor masih fleksibel untuk koalisi di Pilwalkot, walaupun sudah ada intruksi dari DPD Golkar Jawa Barat agar Golkar di daerah berkoalisi dengan PDIP.

“Kita akan mengakselerasikan hasil hasil kinerja dan pertemuan internal Golkar di Kota Bogor ini menyangkut Pilwalkot ke DPD Jawa Barat. Semuanya masih berproses, dan Golkar memang sudah membangun komunikasi intensif dengan 5 parpol untuk membangun koalisi,” katanya.

Sementara, Ketua DPC PKB Heri Firdaus mengatakan, terkait Pilwalkot memang saat ini sedang dibangun komunikasi lebih intensif antar parpol dan antar bakal calonnya. Pertemuan antar bakal calon bisa inipun menjadi berbagai kombinasi di Pilwalkot, karena tidak menutup kemungkinan dari para tokoh ini ada yang berpasangan atau berhadapan.

“Pertemuan ini sebagai bentuk menyatukan kekuatan kekuatan yang ada untuk bersatu bagi Kota Bogor lebih baik. Tokoh tokoh di Kota Bogor sudah sangat dewasa, dan sampai saat ini PKB belum mengambil langkah dan sikap untuk mendukung kembali incumbent di Pilwalkot 2018, karena belum tahu apakah Bima dan Usmar kembali berpasangan di Pilwalkot nanti,” tutupnya. (Nicko)