INILAHONLINE.COM, KOTA BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkolaborasi dengan Pemimpin.id menggelar program Project 100 ‘Membangun Masa Depan Kota’.
Acara yang berlangsung sampai 100 hari terakhir masa jabatan Wali Kota Bogor ini mengajak 30 pemuda dan pemudi yang lolos seleksi untuk ikut serta memimpin inisiatif pembangunan kota yang berkelanjutan dan responsif terhadap tantangan masa kini dan masa depan.
Di tahap awal program ini, 30 peserta yang berasal dari 15 kota di Indonesia datang ke Kota Bogor untuk mengikuti Leadership Boot Camp selama dua hari. Pada kegiatan ini, peserta mendapatkan paparan terkait kepemimpinan langsung dari Wali Kota Bogor, Bima Arya di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Sabtu (13/1/2024).
Pada kesempatan itu Bima Arya mengatakan, ia mengundang teman-teman ke Kota Bogor dengan harapan yang sangat besar. Ini merupakan ikhtiar menanam investasi masa depan untuk pemimpin masa depan di kota masing-masing. Apalagi 30 peserta ini merupakan peserta terpilih dari total 753 pendaftar.
“Ini momentum bagi teman-teman semua untuk bisa lebih memaknai apa arti memimpin. Saya tidak sendirian, ada para mentor dan sahabat saya yang akan membantu teman-teman memaknai arti kepemimpinan,” ujarnya.
Ia menuturkan, memimpin bukan hanya sekedar menjalankan kekuasaan, memimpin juga bukan hanya sekedar diapresiasi karena memberikan arti. Memimpin jauh lebih mulia daripada itu semua. Memimpin adalah tentang fleksibilitas, tidak bisa terlalu ambisius atau permisif. Kadang ada pemimpin yang terlalu ambisius untuk mencapai target-target tertentu, sementara stafnya tidak sanggup.
“Pemimpin tidak boleh ambisius menyamakan dengan standarnya, tapi pemimpin juga tidak boleh terlalu permisif,” katanya.
Ia menjelaskan, pemimpin itu seperti konduktor yang bekerja dengan hati. Karena pemimpin bukan hanya selintasan periode saja, namun pemimpin itu perjalanan panjang untuk memberi makna, arti dan menjadi orang bermanfaat.
“Soal hati memang tidak pernah ada yang tahu, namun 100 hari ke depan akan membuktikan semuanya. Mana peserta yang hadir di Balai Kota ini dengan passion untuk menjadi orang yang lebih baik atau peserta yang hadir kesini hanya untuk eksistensi atau hanya selintasan untuk mengisi CV,” katanya.
Bima Arya melanjutkan, peserta yang mengikuti project 100 untuk menambah pengalaman di CV-nya memang tidak salah tapi kalau hanya karena itu saja, maka maqom dari peserta tersebut belum sampai untuk menjadi pemimpin dengan hati dan passion.
“Selama 100 hari ini, kami berharap para peserta mendapatkan perspektif baru yang lebih bermakna,” ujarnya. (*)