InilahOnline.com (Kota Bogor) – Pekerjaan rumah yang paling besar adalah membangun manusia, penyerahan insentif ini adalah langkah awal kita semua untuk meneguhkan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberikan perhatian dalam pembangunan akhlak di Kota Bogor menuju kota yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya sebelum menyerahkan insentif bagi guru ngaji se-kecamatan Bogor Utara di Masjid Ar Rahman, Tegal Gundil, Kota Bogor, Rabu (22/03/17).
Dengan ilmu dan kompetensi yang dimiliki menurut Bima, peran guru ngaji sangatlah penting bagi pembangunan akhlak dan masa depan generasi muda di kota Bogor.
”Yang utama dalam membangun kota adalah membangun akhlak dan karakter, anggaran sebesar apapun dapat membangun infrastruktur, tetapi tidak bisa menjamin dapat membangun kultur (akhlak) karena lebih sulit membangun akhlak atau karakter dibanding membangun fisik,” ungkapnya.
Untuk itu katanya, upaya pembangunan kultur (akhlak) di Kota Bogor harus disikapi secara lebih serius seperti halnya membangun fisik atau infrastruktur.
”Fisik dibangun tanpa diimbangi pembangunan akhlak (kultur), dimana manusianya tidak bisa menjaga dan merawat maka akan percuma. Saya melihat taman dibangun, jalan diperbaiki tetapi jika tidak dirawat bahkan malah dirusak maka tidak ada artinya,” tuturnya.
Bima berharap agar para guru ngaji tidak melihat nominal, namun kedepan insentif yang diberikan agar lebih ditingkatkan lagi, baik nominal maupun jumlah penerimanya. Disamping itu, ia menyadari insentif yang diserahkan belum mampu menjangkau semua guru ngaji yang ada di Kecamatan Bogor utara.
Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Arm Dodi Suhardiman yang ikut mendampingi menambahkan, guru ngaji adalah benteng yang sebenarnya, karena dengan ilmu dan bekal yang diberikan kepada para generasi muda kedepan dapat memberikan kemampuan untuk memilah yang baik dan buruk.
“Kedepan kami berharap generasi muda kota Bogor akan jauh lebih baik dan mampu membentengi dirinya. Insentif ini juga merupakan investasi jangka panjang yang amat penting dan luar biasa sejalan dengan motto Kota Bogor, Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampeureun Jaga,” tegasnya. (humas : rabas/echa/nadia/hari) SZ