InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Perkembangan kondisi kebangsaan bangsa Indonesia sekarang ini, benar-benar sungguh mencemaskan sehingga perlu mawas diri dan memahami dengan benar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
”Banyak permasalahan yang menjadi indikator kecemasan tersebut antara lain maraknya kasus korupsi yang menimpa para pemimpin negeri ini,”kata Budayawan dan Peneliti LIPI Mohammad Sobari dalam dialog kebangsaan yang diselenggaarakan Ika Unnes kerja sama dengan KDW Jateng di Auditorium Unnes Semarang, Selasa (18/7/2017).
Menurut dia, selain masalah pendidikan yang kembali mencari bentuk, masalah penyalahgunaan media sosial sebagai media provokasi, dominasi perekonomian yang bermuara pada segelintir orang maupun semakin tenggelamnya roh budaya nasional.
”Semua itu mengarah pada pengikisan nilai-nilai luhur Pancasila. Tidak kalah mencemaskan adalah diboyongnya slogan-slogan agama yang kearab-araban untuk mengelabuhi masyarakat muslim Indonesia,”ujarnya.
Namun demikian,lanjutnya, yang lebih tragis lagi adalah kalau sampai mereka menyalahgunakan muslim yang tidak sepamahaman dan tidak berada dalam lingkaran jamaahnya, dihakimi kafir atau halal dibunuh.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Negeri Semarang (DPP Ika Unnes) Budiyanto menjelaskan bahwa pluralisme yang dibangun bangsa Indonesia melalui nenek moyang kita, sudah terkristalkan dalam Bhineka Tunggal Ika.
”Berbeda-beda tetapi tetap satu. Jadi kalau sampai tidak Bhineka berarti bukan bangsa Indonesia,”jelasnya.
Oleh karena itu, Ika Unnes menghimbau agar elemen bangsa tetap menjaga tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Mendukung upaya Presiden dalam penguatan ideologi Pancasila sekaligus menindak tegas kelompok yang menggoyang keberadaan Pancasila.(Suparman)