Bupati Subang Komandoi Bebersih Kali Batangleutik

Berita, Pantura441 Dilihat

INILAHONLINE.COM, SUBANG

Ribuan orang menyemut bergotong royong melakukan bebersih dan normalisasi kali pembuang Batangleutik, yang sudah puluhan tahun mengalami pendangkalan dan dipenuhi kotoran sampah dan rerumputan ilalang, berlangsung di sekitar pintu pembagi air blok kp.Lebak, Desa Barangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, Rabu (17/7/2019).

Kegiatan yang dikomandoi langsung Bupati Subang H.Ruhimat dan Wkl Bupati Subang Agus Masykur Rosadi, dengan didampingi Camat Sukasari dan Kades Batangsari selain dilakukan warga penduduk desa setempat juga didukung warga desa-desa di wilayah kecamatan Sukasari dan melibatkan anggotan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Subang, Tim Tagana, Karang Taruna, Ibu-ibu Kader, Ormas/LSM diantaranya Ormas Forum P4, Peserta KKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Kali pembuang Batangleutik yang panjangnya mencapai sekitar 7 kilometer itu, kini kondisinya sangat memprihatinkan selain terjadi pendangkalan (sidimentasi), di sisi kalinya ditumbuhi rerumputan,ilalang dan kotoran yang membuat aliran air sungai tertahan.

Untuk antisipasi pendangkalan sungai lebih meluas, di kegiatan gotong royong bebersih kali itu pihak Pemkab Subang melalui BPBD mendatangkan satu unit alat berat untuk mengeruk lumpur sebagai penyebab pendangkalan.

“Kita terjunkan alat berat untuk mengeruk permukaan sungai yang sudah dangkal,” kata Bupati Subang H.Ruhimat kepada awak media.

Ruhimat mengatakan , jika sungai dibiarkan dalam kondisi begini tentunya berdampak menimbulkan banjir yang akan melanda pemukiman warga lantaran pendangkalan.

Oleh karenya diminta warga sekitar yang dekat sungai ini, jangan membuang sampah sembarangan, pasalnya akan berdampak fatal. “ Kita minta kepada warga yang dekat dengan sungai jangan buang sampah ke sungai, karena selain kotor akan menimbulakan banjir bila di musim hujan,” tandasnya.

Sementara itu Camat Sukasari Drs.Heri Hermansyah mengungkapkan rasa terimakasihnya yang tak terhingga kepada Bupati yang sudah memperhatikan dan mengabulkan keinginan warga masyarakat Desa Batangsari terkait normalisasi kali pembuang Batangleutik.

Menurut Heri pembangunan akan berjalan lancar jika terjadi sinergitas antara pemerintah dan masyarakat terjalin kekompakan. Kemudian kegiatan gotong royong tidak semata pada bersih-bersih atau berbentuk fisik tapi terlebih penting membangun kesadaran sikap atau merubah kebiasaan yang biasa hidup jorok seperti membuang sampah ke sungai kini mulai tertib membuang sampah di TPA.

Kepala Desa Batangsari Atang.S mengungkapkan rasa kegembiraanya atas terwujudnya kegiatan gotong royong ini. Sebelumnya usulan normalisasi kali Batangleutik sudah sering dilakukan, rasanya hampir putus asa, namun baru kali kita punya Bupati yang begitu respon memperhatikan kesusahan warganya yang kerap ditimpa musibah banjir bila di musim hujan dan kekurangan air bila bagi petani khususnya di musim kemarau. Ungkapnya saat ditemui awak media di lokasi kegiatan.

Namun masih kata Atang, masih ada keiinginan masyarakat petani yang mendapat sumber pengairan dari kali Batangleutik yaitu ingin Pintu air pembagi ini (Blok kp.Lebak) bisa dibuatkan semacam tambak limpas, sehingga memudahkan pengatur air. Hal ini pihaknya sudah mengajukan permohonan melalui proposal yang dilayangkan ke instansiterkait, namun hasilnya masih nihil.

Kali pembuang Batangleutik ini, kata Atang.S juga berfungsi sebagai sumber untuk mengairi sawah di empat desa yaitu Desa Batangsari, Sukasari, Sukamaju dan Anggasari. “Dengan dinormalisasi pada kegiatan ini sedikitnya dua ribuan hektar sawah di keempat desa ini akan semakin gampang memperoleh sumber air.” pungkasnya.

(Abdulah)