Inilahonline.com (Cibinong) – Untuk mengembalikan Puncak Bogor sebagai kawasan destinasi wisata, Bupati Bogor Nurhayanti meminta agar kawasan puncak tidak dijadikan daerah tujuan imigran asing.
Nurhayanti mengatakan, Kemenkumham akhirnya merespon surat Bupati terkait kawasan puncak agar tidak dijadikan tujuan imigran.
“Sebelumnya akan dilakukan pendataan ulang mengenai keberadaan imigran di puncak bersama Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora), dan akan melakukan sosialisasi kepada para imigran bahwa mereka tidak boleh melakukan aktivitas kegiatan usaha maupun bekerja, dan kegiatan sosial mereka,” ujar Nurhayanti usai rapat terbatas (Rakortas) bersama pihak Imigrasi, Kemenkumham, Kementerian Luar Negeri, dan UNHCR di Pendopo Bupati Bogor, Kamis (12/1).
Kewenangan pendataan imigran ini, kata Nurhayanti, ada pada pihak imigrasi, “kita sifatnya membantu,” ujarnya.
Asisten Deputi Bidkoor, Penangan kejahatan transnasional dan kejahatan luar biasa Kemen-Polhukam, Brigjen Pol. Drs. Chairul Anwar mengatakan, akan melakukan pendataan pada pencari suaka dan pengungsi yang ada di puncak untuk mengetahui jumlah ril yang ada disana.
Selain melakukan pendataan, kata Dia, akan dilakukan sosialisasi agar imigran tidak berada di kawasan puncak, karena merupakan daerah destinasi wisata, kepada masyarakat juga dihimbau agar tidak menyewakan rumahnya pada imigran.
“Kami sedang mempertimbangkan untuk pemulangan imigran, apakah akan dipulangkan secara sukarela atau akan dideportasi, kita tunggu sesuai hasil dari pendataan nanti,” tegasnya.
Mengenai proses relokasi, kata Chairul, Bupati akan mempertimbangkan untuk relokasi mereka, jika ada dukungan faktor lingkungan dan keamanan setempat.
Lebih lanjut, Chairul mengatakan, berdasarkan data dari imigrasi, ada 1.666 imigran, paling banyak ada di kecamatan Cisarua ada 1337, kebanyakan warga negara Afganistan, berstatus pencari suaka dan sebagai pengungsi.
Perlu pendataan ulang bersama pihak Tim Pora. “Kita akan mengembalikan kawasan puncak sebagai daerah destinasi wisata,” tegasnya.
Chairul menegaskan, Puncak bukan tujuan imigran, mereka cuma transit, mereka tersebar di Seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 11.800 orang tersebar di pulau Jawa, kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. (Tjr)