Bima Arya Ajak Warga Sambut 2019 dengan Optimisme dan Semangat Kebersamaan

Berita, Megapolitan727 Dilihat

INILAHONLINE.COM, BOGOR

Walikota Bogor Bima Arya mengajak seluruh warganya untuk menyambut 2019 dengan penuh optimisme dan semangat kebersamaan. Hal tersebut diungkapkannya saat memberikan sambutan dalam kegiatan bertajuk ‘Doa Bersama Untuk Kota Bogor Tercinta, Untuk Indonesia Kita’ di Lapangan Sempur, Bogor Tengah, Senin (31/12/2018) hingga Minggu (1/1/2019).

“Kita masuk 2019 dengan semangat baru, harapan baru dan dengan keyakinan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok Insya Allah lebih baik dari hari ini. Kita sambut 2019 dengan optimisme, dengan berpegangan tangan erat dan menguatkan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah kita. Kita bangga menjadi bagian dari warga Kota Bogor yang selalu guyub dari masa ke masa,” ungkap Bima Arya di hadapan ribuan massa.

Bima mengaku bangga karena doa bersama yang digelar pada malam pergantian tahun disambut positif dan antusias oleh warga kota hujan.

“Hidup itu pilihan. Kita semua malam ini punya pilihan mau menutup tahun seperti apa, Mau menghabiskan malam seperti apa? Kita punya pilihan untuk menonton TV di rumah, jalan-jalan keliling kota, makan bersama keluarga atau mungkin anak-anak kita punya pilihan untuk muter-muter konvoi tanpa jelas mau ke mana. Tetapi Insya Allah, yang ada di Lapangan Sempur malam ini telah membuat pilihan yang benar, menutup tahun 2018 dengan cara yang jauh dari kesia-siaan, dengan cara yang Insya Allah memberikan kemaslahatan bagi semua,” terang Bima.

Bima menyebut bahwa apa yang dilakukan pada malam tersebut merupakan sejarah bagi Kota Bogor. “Sejarah untuk mendukung saudara-saudara kita yang terkena bencana, untuk memberikan empati dan simpati kita terhadap saudara-saudara kita yang saat ini diuji oleh Allah lewat bencana,” katanya.

Ia membeberkan sejumlah bencana alam dahsyat yang terjadi sepanjang 2018, mulai dari Gempa Bumi di Lebak, Banten pada Januari 2018, Gunung Sinabung meletus pada April 2018, gempa di Lombok pada Agustus 2018, gempa di Palu dan Donggala pada September 2018, angin puting beliung di Kota Bogor, Cirebon dan Longsor Sukabumi yang terjadi jelang tutup tahun.

“Mari sama-sama merenung. Ketika saudara-saudara kita diuji oleh bencana, apakah masih layak menutup tahun dengan pesta pora? apakah masih waras apabila kita masih bersuka cita dan beriang gembira tanpa mempedulikan saudara-saudara kita? Insya Allah hari ini kita berkumpul di sini untuk memberikan dukungan empati dan simpati kita seraya memohon doa kepada Allah SWT agar ujian yang sekarang dihadapi mereka ini bisa dilalui dengan kekuatan dan hati yang kokoh,” ujarnya.

Bencana yang terjadi, kata Bima, harus dipahami sebagai pesan dan teguran dari Allah untuk manusia agar selalu bermuhasabah dan berpikir.

“Anggaplah 2018 kemarin banyak hal-hal yang harus kita perbaiki. Mungkin walikotanya, mungkin kepala dinasnya, mungkin, camatnya, mungkin lurahnya, mungkin guru ngajinya, mungkin ada hal-hal yang harus kita luruskan dan kita benahi semua. Karena seperti firman Allah dalam surat Asy Syura ayat 30 menyatakan bahwa bencana yang menimpa kita mungkin disebabkan oleh tangan kita sendiri,” terang dia.

“Mungkin kita semua terlalu menghabiskan waktu lebih banyak berdebat dari pada berbuat, lebih banyak berwacana dari pada bekerja, lebih banyak saling menikung dari pada saling menolong, lebih banyak saling menyalahkan dari pada saling mendoakan, lebih banyak yang melakukan ghibah dari pada ibadah, lebih sibuk menumpuk materi dari pada memberi, lebih suka membaca WA dari pada berdoa, lebih suka menimbun sampah dari pada memberi sedekah. Lebih heboh masalah duniawi dari pada menyiapkan ukhrawi,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, tampak dihadiri oleh unsur Muspida seperti Komandan Kodim 0606/Kota Bogor, Wakapolresta Bogor Kota AKBP, Kasie Intel Kejaksaan Negeri Kota Bogor, Denpom III/I Bogor, Ketua Pengadilan Negeri Bogor, Sekda Kota Bogor, Pimpinan OPD Pemkot Bogor, para tokoh agama dan lain sebagainya.

Doa bersama ini juga diisi oleh sima’an khotmil Al-Quran 30 Juz dan Ratib Haddad, haflah tilawah Al-Quran, marhaban, hadroh, hingga tausiyah dari tokoh agama, seperti dari KH Mustofa Bin Nuh (Ketua MUI Kota Bogor), Mama Ajengan Yasir (Bakom), Habib Hasan Bin Abdul Qadir Al Attas (Empang), Habib Noval Bin Kamal Alaydrusy (Semplak) dan Habib Hasan Shahab (Pancasan).

(Periksa Ginting)

banner 521x10

Komentar