Bank Jateng Gelar Forum International Microfinance 2017 di AKMIL Magelang

Inilahonline.com (Semarang-Jateng) – Bank Jateng sebagai Banknya orang Jawa Tengah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang menggelar kegiatan Forum Internasional Keuangan Mikro Indonesia (The 1st Indonesia International Microfinance Forum 2017) di Gedung Akademi Militer Magelang pada 18-19 November 2017.

”Kegiatan yang diselenggarakan ini mempunyai tujuan untuk memformulasikan microfinance, yang paling cocok dengan kondisi masyarakat Indonesia dengan tetap menjaga pridencial dan profitabilitas bagi pelaku usaha microfinance,”Direktur Utama Bank Jateng Supriyanto di Semarang, Jumat (17/11/2017).

Menurut dia, The 1st Indonesia International Microfinance Forum 2017 (The 1st IIMF 2017), yang mengundang akademisi dan praktisi merupakan forum berskala internasional, diharapkan dapat diselenggarakan secara rutin setiap tahun, sehingga bisa memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan perekonomian daerah dan pengembangan ilmu ekonomi, manajemen, akuntansi serta bidang sosial.

”Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, sehingga bisa didokumentasikan dalam bentuk proceeding maupun jurnal ilmiah, diharapkan menjadi referensi bagi pemangku kebijakan pada khususnya, para peneliti serta praktisi bidang ekonomi sosial pada umumnya,”katanya.

Namun demikian,lanjutnya, kegiatan yang dibalut dengan berbagai kegiatan lainnya ini, mempunyai target untuk meningkatkan produktivitas usaha mikro di Indonesia secara nasional dan Jawa Tengah pada umumnya.

”Jadi dalam kegiatan ini bisa terbentuk wadah komunikasi, dialog, sharing season, kerjasama, networking antara pihak yang concern pada microfinance.”katanya.

Selain itu, pria yang disapa Nano mengatakan, kegiatan ini bisa mengenalkan kepada masyarakat tentang microfinance perbankan, khususnya Bank Jateng sebagai bagian dari finansial inclusion, memperluas acess to market produk usaha mikro kecil,

”Yang jelas untuk mewujudkan fungsi Bank Jateng sebagai Development Bank, tidak hanya memberikan kredit produktif dengan pola pembiayaan, tetapi turut serta memberikan bimbingan dan pembinaan kepada pelaku UMKM,”tuturnya.

Dijelaskan, forum ”`The 1st IIMF 2017` ini mengundang akademisi dan praktisi untuk mendiskusikan berbagai topik tentang Microfinance, yang dikemas dalam acara seminar membahas makalah penelitian, monografi, studi kasus, dan wawasan pengalaman mengenai topik dan eksperimen alternatif tentang microfinance dengan tema ”Micro Finance and Poverty Reduction”(keuangan mikro dan pengurangan kemiskinan,red).

”Kegiatan ini sebagai sarana yang efektif untuk menggali informasi, ide/gagasan, knowledge sharing, diseminasi hasil-hasil penelitian tentang microfinance di level regional, nasional maupun internasional,”paparnya.

Sementara Direktur Bisnis Bank Jateng Pujiono mengatakan, The 1st Indonesia Internasional Microfinance Forum 2017 (The 1 st IIMF 2017) sebagai ekagiatan yang memberikan benefit bagi Bank Jateng sebagai penyelenggaran, sehingga manfaat yang diperoleh yaitu Bank Jateng mendapatkan saran, masukan dan referensi dalam hal ini pengembangan skema microfinance baik di bidang funding (CASA) maupun lending.

”Kegiatan ini sebagai forum sinergitas antara Bank Jateng dengan BPR se-Jawa Tengah. Meningkatkan corporate image Bank Jateng sebagai bank buku 3 yang concern dalam kredit produktif dan kredit kepada usaha mikro kecil,”ujarnya.

Menurut dia, kegiatan yang diselenggarakan pihaknya ini memiliki target untuk meningkatkan produktivitas usaha mikro di Indonesia secara nasional dan di Jawa Tengah, terbentuk wadah komunikasi, dialog, kerja sama, berbagi jaringan antarpihak yang fokus pada keuangan mikro.

“Selain itu juga mengenalkan kepada masyarakat tentang `microfinance` perbankan, khususnya Bank Jateng sebagai bagian dari `finansial inclusion`, memperluas `acces to market` produk usaha mikro kecil, serta mewujudkan fungsi Bank Jateng sebagai `development bank`,” ujarnya.

Seminar yang diisi dengan Call For Papers The 1st Indonesia International Microfinance Forum 2017, akan disajikan kurang lebih 100 orang peserta dari akademisi, praktisi profesional dan masyarakat pemerhati microfinance.

Selain itu, acara ini juga diisi dengan Pameran Microfinance antara lain Binaan Bank Jateng dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, BPR, Koperasi, Bumdes, Perguruan Tinggi, Start Up Fintech, Dekranasda, SBFIC dan BPD diantara BPD DKI, BPD Aceh, BPD Sumatera Utara dan lainnya.

”Sebagai penyelenggara utama Bank Jateng berharap IIMF menjadi bentuk kontribusi dan peran nyata, bagi pembangunan daerah khususnya melalui microfinance agar lebih tumbuh dan berkembang menjadi pilar perekonomian daerah dan nasional di masa mendatang,”tegas Supriyanto.

Ia mengharapkan, `The 1st IIMF 2017` melahirkan pemikiran-pemikiran baru bagaimana kita seyogianya melakukan pembiayaan terhadap usaha mikro untuk mengurangi angka kemiskinan.

Hadir sebagai narasumber pada seminar keuangan mikro “The 1st IIMF 2017” antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasu dan UKM Ngurah Puspayoga, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso. (Suparman)

banner 521x10

Komentar