INILAHONLINE.COM, BREBES
Dua orang petani yang merupakan warga asli Desa Pasirpanjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tanpa sengaja menemukan kerangka manusia di areal bekas longsor nasional yang pernah terjadi pada 22 Februari 2018 lalu, yang merenggut 18 korban jiwa dan 4 orang hilang.
Danramil 13 Salem Kodim 0713 Brebes melalui Bati Tuud, Pelda Jahri, membeberkan bahwa sekitar pukul 14.00 WIB, Abidin (57) dan Ahya Wisona (72) yang sedang beraktifitas di kebun yang merupakan bagian dari areal seluas 16,8 hektar yang tertutup material longsoran 1,5 juta meter kubik dengan kedalaman kurang lebih 8 meter.

Cangkul Abidin tidak sengaja membentur benda keras saat sedang menggali saluran air untuk memupuk tanaman kacang tanah di kebun yang terdampak bencana tanah longsor tersebut. Setelah dilakukan penggalian lagi, ternyata ditemukan tulang dari kerangka manusia. Selanjutnya kedua petani tersebut melaporkan kepada perangkat desa, untuk diteruskan kembali kepada aparat terkait.
Sekitar pukul 14.15 WIB, anggota Polsek Salem bersama anggota Unit Intel Kodim 0713 Brebes wilayah Salem dan Babinsa Koramil 13 Salem, piket Satpol PP Salem, mendatangi TKP untuk melakukan penggalian bersama masyarakat.
Dari penggalian di lokasi penemuan, ditemukan beberapa tulang yang diduga kerangka manusia, “Ada tulang kaki, jari-jari kaki dan tangan, tulang belakang, tulang panggul dan tulang dahi,” jelas Pelda Jahri.
Sementara Serma Wartono, anggota Unit Intel Kodim 0713 Brebes wilayah Salem, menjelaskan bahwa temuan itu diduga merupakan salah satu dari 4 korban longsor hilang yang jenazahnya belum ditemukan hingga saat ini.

Untuk sementara penemuan kerangka manusia yang belum utuh itu, saat ini disimpan di Puskesmas Bentar, Salem, sambil menunggu proses penggalian hari berikutnya.
Penemuan kerangka manusia tersebut, lanjut Serma Wartono, jika dinyatakan sudah cukup atas upaya pencarian terhadap tulang bagian tubuh lainnya, maka selanjutnya kerangka tersebut akan dievakuasi ke Tim Forensik Dokkes Polres Brebes, “Untuk dilakukan tes DNA dan dicocokkan dengan keempat keluarga korban yang kehilangan salah satu anggota keluarga atas musibah tahun lalu,” jelas Serma Wartono.
(Aan)
Komentar