InilahOnline.com (Kota Bogor) – Nampaknya bursa pencalonan Walikota Bogor 2018 akan bertambah satu lagi. Bakal calon (Balon) Wali Kota Bogor Mohammad Nur Sukma telah mendek-larasikan diri dan siap ikut bertarung di Pilwalkot dengan menggunakan kendaraan partai politik.
Dua partai politik yang di pilih Mohammad Nur Sukma yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai solid yang pernah membangun Koalisi Merah Putih (KMP).
Saat Deklarasi Relawan Sukma dan Sukma Center di Jalan Salabenda, Kecamatan Tanah Sareal, Mohammad Nur Sukma mengatakan, salah satu yang melandasi dirinya maju Pilwalkot adalah karena giroh dan tanggungjawab kepada Allah telah diberikan amanah, fasilitas oleh Allah, sehingga makna ibadah adalah mengabdi amanah Allah, sama halnya dengan menjadi pemimpin yang amanah yaitu maju menjadi bakal calon Walikota Bogor.
Ustadz Sukma panggilan akrabnya ini menjelaskan, dirinya memang bukan berasal dari latar belakang sebagai orang politik, tetapi karena melihat para calon-calon Wali Kota belum ada yang mewakili untuk mengajak umat dan bangsa kembali taat kepada allah dalam aspek kehidupannya, maka disitulah menjadi niat dan semangat maju di Pilwalkot.
Sudah sejauh mana proses yang sudah dilakukan dengan mendaftar melalui jalur partai PKS dan Gerindra yang sampai saat ini masih dalam proses.
“Saya sudah mendaftar di PKS dan Gerindra sejak 7 Juli 2017 lalu, dan saat ini saya sedang menunggu tahapan-tahapan penjaringan di DPD Jawa Barat, baik dari PKS maupun Gerindra,” jelas salah satu alumni bela Islam 212 ini.
Lalu, bagaimana jika melalui partai itu tidak memberikan peluang, Sukma menegaskan bahwa dirinya optimis akan mendapatkan rekomendasi partai dan kemenangan pilkada DKI Jakarta yang di usung oleh para ulama dan umat Islam akan terjadi juga di Kota Bogor.
“Harapan ulama saya maju independen, namun kemudian kita menyadari bahwa tidak bisa hidup diluar dari kenyataan dan fakta yang ada. Saat ini peta perpolitikan di indonesia sudah berubah, sehingga kekuatan utama adalah dari ulama dan umat Islam. Mesin partai Gerindra dan PKS jangan diabaikan, dan apapun yang terjadi, kedua partai itu sudah teruji mesin partainya. Mari kita ulangi kembali suksesi Pilkada DKI Jakarta di Kota Bogor,” ajaknya.
Pria yang aktif di berbagai organisasi Islam ini menjelaskan ketertarikannya maju di Pilwalkot. Dengan niat tulus ikhlas ingin merubah Kota Bogor kearah lebih baik dan bertakwa kepada Allah. Apapun masalahnya, ketika Allah mencabut keberkahan, maka menjadi berat semuanya.
“Kami melihat negeri ini sudah menyimpang jauh. Landasan saya maju Pilwalkot dengan modal keimanan dan mengajak rakyat taat kepada allah, dengan cara serta metode yang baik. Dalam proses memutuskan maju Pilwalkot, saya hanya niat dan berkhidmat kepada Allah, sehingga pilihan dalam Pilwalkot hanya sebagai Calon Walikota Bogor,” bebernya.
Sejauh ini ia, hanya membidik koalisi merah putih PKS dan Gerindra, tetapi komunikasi politik juga dilakukan dengan parpol lainnya yang ada di Kota Bogor.
Pencalonan dirinya juga mendapatkan dukungan penuh para kyai terkemuka dan ulama ulama kesohor di negeri ini, diantaranya, KH Husni Tamrin, KH Didin Hafidudin, KH Arifin Ilham, KH Abah Raodl Bahar, KH Bahruddin, KH Dede Kardaya, Dr Martin, H. MS Kaban, KH Sarbini, KH Amir Mahrudin, KH Misbahul Amam, KH Adam Ibrahim. Disamping itu, dukungan juga datang dari 21 ormas dan tokoh tokoh masyarakat Kota Bogor. (Nicko)
Komentar