INILAHONLINE.COM, BOGOR
Sejumlah pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) memberikan surat dukungan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dimana dalam surat dukungan itu berisi dukungan terhadap Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pemerintah Kota Bogor, Jumat (28/2/2020).
Wali kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan satu hal yang barangkali sering luput dari perhatian. Urusan rokok ini bukan hanya urusan kesehatan tapi juga kesejahteraan. Ada kajian yang menunjukkan tingkat kemiskinan juga ada hubungannya dengan angka rokok, jadi banyak orang yang semakin susah karena rokok.
“Jadi banyak data yang menyebut anak kurang gizi dan lain-lain karena orangtua nya tidak memprioritaskan itu, banyak uang yang lebih dihabiskan membakar rokok, daripada memberikan atensi kepada anak-anaknya terkait dengan kesejahteraannya,” kata Bima.
Bima mengatakan, perda KTR di dukung oleh Pelajar, LSM, Kampus Akademisi, pemerintah dari kota-kota lain juga mendukung karena mempunyai Perda KTR.
“Karena mereka tau ada yang membaca di media, ada gugatan yang masuk, ketika gugatan ini yang kita menangkan, ini bukan hanya dukungan kepada Pemerintah kita, tapi dukungan terhadap pengendalian tembakau se-Indonesia,” jelas Bima.
Bima menambahkan, kedepannya Pemerintah Kota Bogor akan membentuk Law Enforcement. Hal itu bertujuan untuk memberikan atensi dilapangan tidak ada pelanggaran.
“Kita perkuat dulu disitu. Kalo untuk revisi substansi, ini nanti lah diproses, kita lihat lagi celah-celahnya, salah satunya adalah untuk lebih ketat lagi tidak menjual yang dibawah umur, tapi kita pastikan dulu lah Perda KTR sekarang ini ditenggakkan, tidak boleh merokok ditempat yang diperdakan, itu dulu. Nanti kedepannya baru ada penguatan,” tukasnya.
Disinggung soal 1000 surat, Bima akan membaca satu persatu kalau ada yang menarik dan ada usulan untuk penguatan kampanye pasti kita akan adopsi
“Kita akan publikasikan, karena ditulis langsung pake tangan oleh 1000 pelajar lebih,” janjinya.
Sementara itu, PLT Kepala Dinas Kesehatan Sri Nowo Retno mengapresiasi 1000 surat dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Bogor, untuk mendukung Perda KTR.
“Saya apresiasi kepada anak muda sekarang. Karena kita juga mendukung dari program kita, no smoking generasi. Jadi kita akan ciptakan Bogor ini bebas dari rokok. Terutama untuk anak-anak generasi muda pelajar,” ucapnya.
Apalagi, lanjut Retno, tadi ada anak SD yang turut mendukung dan sudah membuat komitmen bahwa tidak akan merokok dan benci dengan adanya rokok.
“Saya pikir itu merubah perilaku. Kalau udah ada niatan dari hati nuraninya itu kini itu sudah mengurangi hati nuraninya untuk rokok. Sehingga In Shaa Allah ke depan Kota Bogor bisa bebas dari asap rokok,” tuturnya.
Dinas Kesehatan Kota Bogor juga, Retno menambahkan, akan terus melakukan sosialisasi kepada lapisan masyarakat dari mulai tingkatan bawah sampai atas. “Dinkes akan menggencarkan program ini, sosialisasi terus kita gencarkan ke semuanya baik sekolah maupun yang lainnya, pokoknya terus kita gencarkan,” ucapnya.
Selain itu, di tempat yang sama, Ketua Bidang PP IPM Pusat Isti Qomah mengungkapkan IPM sudah lama konsisten sejak 2012 mendukung isu rokok. Bukan hanya dukung Perda KTR saja, tapi mendukung pemblokiran iklan diseluruh Kota Bogor.
IPM ini, Isti mengungkapkan, adalah organisasi pelajar Muhammadiyah pelajar itu terhitung dari usia 15 sampai 25 tahun. “Kami sasar pelajar, karena teman teman, Bogor ini termasuk wilayah Jawa Barat untuk menjadi percontohan. Mudah mudahan bisa menjadi inspirasi daerah lain yang menerapkan perda KTR,” pungkasnya.
(Ian Lukito)
Komentar