INILAHONLINE.COM, PURWOKERTO – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meresmikan transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Purwokerto-Purbalingga, Senin (13/8). Ganjar ikut mencoba BRT Trans Jateng dari Terminal Bulu Pitu Purwokerto.
BRT ini merupakan yang kedua di Jateng setelah Trans Jateng Kedungsepur rute Stasiun Tawang-Terminal Bawen diresmikan pada 7 Juli 2018 lalu.
Rute BRT Purwokerto-Purbalingga dimulai dari Terminal Bulu Pitu Purwokerto, melintasi Jalan Sultan Agung, Jalan Menteri Supeno, Jalan Jenderal Sudirman Sokaraja, Jalan Letjend Suprapto, Jalan Klahang Sokaraja. Lalu Jalan Jompo Kulon, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Ahmad Yani, Jalan Komisaris Noto Sumarsono, Jalan Letkol Isdiman, Jalan Letjen S Parman, Jalan Raya Bojong, Jalan Raya Purbalingga-Banjarnegara, dan berakhir di Terminal Bukateja Purbalingga. Rute berjarak 26,4 km.
Adapun rute sebaliknya adalah dari Bukateja-Purwokerto dimulai dari Terminal Bukateja melintasi Jalan Raya Purbalingga-Banjarnegara, Jalan Raya Bojong, Jalan Letjen S Parman, Jalan Letkol Isdiman, Jalan Komisaris Noto Sumarsono, Jalan Ahmad Yani, Jalan Mayjend Sungkono. Lalu Jalan Jompo Kulon, Jalan Klahang Sokaraja, Jalan Letjend Suprapto, Jalan Jenderal Sudirman Sokaraja, Jalan Suparjo Rustam, Jalan Gerilya, Taman Andhang Pangrenan, Jalan S Parman, Jalan Jend Sudriman. Dilanjutkan ke Jalan RA Wiriaatmaja, Jalan Gatot Subroto, Jalan Merdeka, Jalan S Parman, Jalan Suwatio dan berakhir di Terminal Bulu Pitu Purwokerto. Rute ini berjarak 39 km.
“Kecepatan antara 30-40 km/jamdengan jarak tempuh rata-rata 33,8 kilometer, dapat ditempuh dalam waktu 90 menit,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat.
Koridor Purwokerto – Purbalingga ini memiliki 47 halte. Rinciannya 14 unit ke arah Purbalingga dan 23 ke arah Purwokerto.
“Untuk Agustus ini bus yang akan di-launching oleh gubernur sebanyak 8 unit, nanti September ada 14 armada yang akan beroperasi,” lanjut Satriyo.
Masyarakat umum yang ingin mencoba Bus Trans Jateng ini diberikan kesempatan secara gratis mulai Senin hingga Rabu (13-15/8/2018) mendatang. Namun setelah itu tarif BRT mulai berlaku, yakni Rp4.000 untuk masyarakat umum dan Rp2.000 untuk pelajar.
Masyarakat bisa menggunakan layanan BRT mulai pukul 05.30 hingga 19.00. Waktu berhenti di setiap halte, kata Sugeng, hanyalah 30 detik. Adapun jarak antarbus 10-15 menit pada waktu normal dan 15-20 menit pada jam-jam sepi.
Ganjar menyatakan, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka selain jalan dan jembatan, ia juga menggenjot transportasi massal.
“Double track di selatan sudah beres, kereta purwokerto semarang berhasil, taun depan bandara Purbalingga tahun depan jadi, selanjutnya Ngloram di Blora, ditambah Ahmad Yani yang sudah jadi maka insyaallah legacy saya meninggalkan tiga bandara. Ini melengkapi Solo dan Cilacap. Masak lima bandara Jateng tidak maju ya kebangeten,” katanya.
Kepada pengelola BRT, ia berpesan untuk memastikan standar kualitas kenyamanan penumpang. Pastikan ontime, busnya bersih, dan kita punya integritas. Nanti enam bulan kita evaluasi,” tegasnya didampingi Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi. (Suparman)
Komentar