Ini yang Dibahas dalam Rakor Disdik Kota Bogor

Pendidikan531 Dilihat

INILAHONLINE.COM, BOGOR – Dihadapan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin dan jajarannya saat memimpin Rapat Koordinasi (rakor), Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan hal-hal yang ditemuinya saat menjalani masa cuti Pilkada Serentak tahun 2018.

“Pertama adalah mencegah agar anak-anak di Kota Bogor tidak putus sekolah dan bantuan bagi siswa miskin. Kedua, alokasinya dimana dan untuk siapa saja. Ketiga, teknisnya,” jelas Bima di Kantor Disdik Kota Bogor, jalan Pajajaran, Kota Bogor, Senin (2/7/2018).

Bima juga menegaskan ingin memperkuat komitmen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor pada hal tersebut agar tidak ada warga Kota Bogor yang putus sekolah. Tak hanya itu, dalam rakor tersebut ia meminta agar Pendidikan paket A, paket B dan paket C terus berjalan.

Untuk mencegah agar anak-anak Kota Bogor tidak putus sekolah, Bima menyampaikan keinginannya untuk memobilisasi sumber non-APBD dengan membangun satu sistem sehingga warga bisa ikut berpartisipasi membantu memberikan beasiswa dan membangun infrastruktur.

”Dengan sistem ini publik bisa menjadi orang tua asuh atau bapak asuh yang bisa masuk pada kedua aspek tadi. Donasi masyarakat yang masuk melalui aplikasi akan dikelola untuk membantu menangani kedua hal itu. Yang utama kita koordinasikan dan konsolidasikan agar data yang ada sesuai dan sinkron antara sekolah dan wilayah. Insya Allah rencananya sistem ini dilaksanakan di anggaran tahun depan,” beber Bima.

Pendidikan karakter dengan muatan lokal Kota Bogor menurutnya dapat memberikan pemahaman agar anak-anak di Kota Bogor paham akan sejarah Bogor, berperilaku sesuai dengan karakter orang sunda yang someah, silih asah silih asih dan silih asuh.

”Jadi tidak sekedar himbauan tetapi dilembagakan, diformalkan, ada sumber bukunya. Nanti semuanya akan dikoordinasikan,” jelasnya.

Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online turut dibahas dan dievaluasi. Untuk hal ini Bima mengungkapkan proses PPDB berjalan dengan baik. Persoalan yang ada seperti polemik terkait sistem zonasi bagi siswa yang ingin mendaftar sekolah. Berkaitan dengan infrastruktur, Bima menyampaikan yang utama adalah memprioritaskan yang betul-betul penting. (ian Lukito)

banner 521x10

Komentar