Kadisnakertrans : Angka Pengangguran di Kota Bogor Turun 1,51 Persen

Megapolitan580 Dilihat

INILAHONLINE.COM, BOGOR – Angka pengangguran di Kota Bogor menurun sebesar 1,51 persen dari 2015 ke 2017. Sebelumnya, tercatat di 2015 angka pengangguran di angka 11,08 persen namun di 2017 angka tersebut turun menjadi 9,57 persen.

Penurunan angka pengangguran kerja, menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Bogor Samson Purba, dikarenakan pada dua tahun tersebut pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor cukup baik.

“Kalau pertumbuhan ekonomi bagus dan stabil pasti terbuka lapangan pekerjaan,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jalan Dr. Semeru, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Rabu (14/3/2018).

Samson mengatakan, penurunan angka pengangguran ini akan terus digenjot Disnakertrans agar bisa kembali menurun. Tak ayal 2018 ini pihaknya menargetkan angkat pengangguran turun sebesar 0,8 – 0,9 persen.

“Target ini termasuk tinggi dan target ini bisa tercapai jika APBD Kota Bogor yang ada ditambah dengan APBN yang masuk berjalan semua dan bisa terealisasi sehingga ekonomi Kota Bogor baik,” jelasnya.

Tak hanya mengharapkan dari pertumbuhan ekonomi yang baik, lanjut Samson, pihaknya pun sudah membuat langkah-langkah penurunan pengangguran kerja. Mulai dari program Padat Karya yang juga merupakan program nasional sejalan dengan P2WKSS. Pelatihan berdasarkan KK miskin, pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) khusus lulusan SMK atau Diploma, kerjasama dengan banyak perusahaan baik di Kota ataupun luar Kota hingga digelarnya |Job Fair pada Juni mendatang tepat di tahun ajaran baru.

“Seperti saat ada lowongan di Transmart. Berkas lamarannya dikumpulkan disini untuk memastikan 80 persen pekerjanya warga Kota Bogor,” katanya.

Samson menuturkan, dari berbagai program yang ada, pelatihan di BLK terbilang paling efektif dalam menurunkan angka pengangguran. Sebab, peserta pelatihan dipilih yang benar-benar mempunyai motivasi kerja.

Selama 32 hari dilatih di BLK, peserta tidak hanya diberikan pendidikan keterampilan tetapi juga pendidikan karakter. Mereka pun harus terlebih dahulu mengikuti tes uji kompetensi di Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) baru kemudian yang lolos akan di dorong masuk perusahaan untuk magang selama satu tahun.

“Sejauh ini 80 persen peserta didik kami lolos dan yang paling bagus di bidang perhotelan. Makanya banyak hotel di Kota Bogor ataupun luar berminat dan bersedia menerima magang anak didik kami,” katanya. (Ian Lukito)

banner 521x10

Komentar