INILAHONLINE.COM, BOGOR — Komite Sekolah SMKN 3 Bogor, Widi Astuti membantah adanya dugaan pungutan berkedok sumbangan dengan nominal Rp 3 juta adalah tidak benar. Hal tersebut ditegaskan Widi Astuti kepada media pasca beredarnya berita terkait komite diduga melakukan pungutan berkedok sumbangan.
“Saya tidak pernah menyebut nominal tersebut, melainkan nominal itu keluar dari inisiatif orang tua siswa. Bahkan orang tua pun menyampaikan bahwa berita itu tidak benar. Angka nominal Rp. 3 juta tersebut hasil musyawarah komite dengan orangtua/wali murid dan akhirnya sepakat.” ungkap Widi Astusti diruang Komite SMKN 3 Bogor, Kamis (12/10/2023).
Ia mengatakan, ketika orang tua melihat RKAS, dan disampaikan ke orangtua/wali murid ternyata kebutuhan sekolah lebih dari itu. Ia mengaku tidak pernah menyebutkan nominal atau angka tersebut.
“Ketika saya sampaikan bahwa dana itu untuk kegiatan praktek dan program-program siswa, Alhamdulillah semua orangtua/wali murid paham sekali. Karena yang saya sampaikan itu mengacu pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS),” jelas Widi.
Tidak hanya itu, Widi juga menjelaskan nominal tersebut disampaikan ke orangtua/wali murid itupun bagi yang mampu. Sementara bagi yang tidak mampu boleh meminta keringanan dan minta pembebasan.
Widi juga membantah, mengenai siswa yang hendak mengikuti ulangan pihak sekolah meminta kepada para siswa untuk membayar sumbangan terlebih dahulu.
“Itu orangtua/wali murid salah menyampaikannya. Dimana kami komite pada saat pengambilan kartu PTS ingin bertemu dengan orangtua/wali murid, ketika orangtua/wali murid yang harus mengambil kartu PTS itu maksud kami jangan anak-anak saja dan jangan diwakilkan karena kami ingin bertemu orangtua/wli murid untuk sharing, bertukar pikiran dan keluh kesah, kepada siapa lagi kami meminta bantuan kalau bukan pada orangtua/wali murid,” pungkasnya.(ian Lukito)
Komentar