Layaknya Model Para Wartawan Berlenggok Peragakan Busana Batik Khas Magelang

INILAHONLINE.COM, MAGELANG – Saat memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke 79, ada yang unik dan menarik yang dilakukan oleh 21 wartawan dan wartawati anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Magelang, Jateng. Mereka memperagakan busana batik khas Kabupaten Magelang layaknya model yang berjalan berlenggok di atas catwalk menara langit merapi objek wisata Ketep Pass.

Insan pers itu bak seperti model, secara bergantian berjalan dan berlenggok di hadapan tamu undangan, di antaranya Pj Bupati Magelang Sepya Achanto, Ketua DPRD Sakir, Sekda Kabupaten Magelang Adi Waryanto, Ketua KPU Achmad Rofik, Dirut Bank Bapas, Dirut PDAM dan undangan lain, termasuk anggota UMKM Kaster Batik.

Baju batik khas motif Kabupaten Magelang yang dipakai oleh anggota PWI Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan warna beragam tersebut, merupakan karya anggota UMKM Klaster Batik yang di desain secara khusus untuk perayaan HPN tahun 2025 Tingkat Kabupaten Magelang.

Berjalan di atas catwalk menara langit merapi objek wisata Ketet Pass, mereka para wartawan penuh percaya diri, dengan gaya yang khas seorang wartawan. Selain memperagakan busana batik, ada juga yang tetap membawa alat kebanggaannya, yakni kamera, ada juga saat memperagakan baju sambal melakukan kebiasaannya mengambil gambar para tamu undangan di podium.

“Menarik, seperti layaknya seorang peragawan atau peragawati dalam memamerkan lini pakian atau aksesoris motif batik,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Sakir yang juga ikut tampil dan berjalan memamerkan baju batiknya bersama Dirut Bank Bapas Kabupaten Magelang, Rohmad Widodo.

Usai memperagakan busana batik, empat orang anggota PWI Kabupaten Magelang yang beruntung, mendapatkan souvenir berupa kain batik yang diserahkan Pj Bupati Sepyo Achanto dan Ketua DPRD Sakir. Ke empat wartawan yang beruntung, Naila Hihayah (Radar Jogja), Biru (Kompas.com), Ari (Suara Merdeka) dan Atta (BNews.com), mendapat souvenir berupa kain batik dari UMKM.

Ketua Klaster Batik Magelang Hayatini Siswiningrum mengaku senang dengan upaya PWI untuk mempromosikan produk-produk miliknya. Dia juga ingin agar batik khas Kabupaten Magelang itu semakin dikenal oleh masyarakat luas. UMKM yang terlibat adalah Klaster Batik Magelang yang terdiri dari 24 perajin.

Dari mereka membuat produk berupa busana yang dikenakan oleh wartawan untuk fashion show. “Motif yang kami buat itu, mencirikan Kabupaten Magelang, seperti Candi Borobudur, Menara Langit Ketep Pass, dan lain-lain, serta membawa beberapa produk batiknya untuk ditampilkan di peringatan HPN tahun 2025 ini,” ujarnya.

Ketua PWI Kabupaten Magelang, Nina Atmasari mengatakan, peragaan busana batik karya anggota UMKM Klaster Batik Kabupaten Magelang, digelar dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke 79,” kata Ketua PWI Kabupaten Magelang, Nina Atmasari saat menyampaikan laporan kegiatan, berlangsung di Ketep Pass, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Senin (10/2-2025).

Menurut Nina Atmasari, peragaan busana yang dilakukan anggota PWI Kabupaten Magelang ini, sebagai upaya membantu untuk mempromosikan batik khas Kabupaten Magelang yang dihasilkan dari UMKM Klaster Batik. Upaya ini, sebagai langkah sinergitas antara insan pers dengan pengusaha, terutama mereka yang bergabung dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Ke depan, kerjasama dan membangun sinergi antara PWI dengan pelaku usaha, termasuk destinasi wisata di Kabupaten Magelang, akan terus dilakukan. Usai fashion show, anggota UMKM Klaster Batik, melakukan dialog atau sarasehan dengan Bupati Terpilih pada Pilkada 2024 lalu, yakni Grengseng Pamiji, di resto Ketep Pass.

Sebelum acara peragaan busana, terlebih dahulu dilakukan penanaman pohon Tabebuya dan pelepasan burung oleh Pj Bupati Sepya Achanto dan Forkompinda Kabupaten Magelang di komplek objek wisata Ketep Pass. “Penanaman pohon dan pelepasan burung, sudah menjadi kegiatan runtin setiap tahun dalam memperingati HPN,” ujar Nina.

Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto mengatakan, sinergi antara insan media yang tergabung dalam PWI Kabupaten Magelang dengan jajaran dan pejabat di lingkungan Pemkab Magelang sangat bagus, dan ini mendorong para pemangku kebijakan di Pemkab Magelang sangat postif. Namun demikian, tidak berarti control media terhadap kinerja di lingkunagn pemkab Magelang tetap berjalan.

“Artinya, membangun hubungan komunikasi yang baik sangat pentingm agar pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Magelang dapat tersampaikan secara utuh kepada masyarakat. Sebaliknya, jika ada yang kurang baik, teman media harus tetap memberikan control agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan masyarakat,” ujarnya. (ali subchi)

banner 521x10

Komentar