InilahOnline.com (Kota Bogor) – Dihadapan para peserta Bimbingan Teknis Penyusunan masterplan Kota Bogor Menuju Smart City Tahun 2017. Kepala Dinas Dinas Komunikasi, Informa-tika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor, Firdaus mengatakan tahun 2018 akan dibangun 18 aplikasi menuju Smart City (Kota Cerdas) di ruang Paseban Surawisesa, Balai-kota Bogor, Selasa (1/8/2017).
Selain itu, ada tiga program prioritas yang akan dikembangkan pada tahun 2018 seperti transportasi dan angkutan massal, pelayanan sampah dan kebersihan kota serta ruang publik, pedestrian dan taman.
“Untuk transportasi dan angkutan massal kita akan buat satu aplikasi semacam RFID (Radio Frequency Identification), aplikasi deteksi Angkutan kota (Angkot). Nantinya setiap angkot akan ditanam satu chip khusus sehingga dapat dideteksi. Untuk pelayanan sampah dan kebersihan, hal ini tidak terlepas dari banyaknya bank sampah yang ada, kita akan bangun satu sistem komunikasi dalam pelayanan sampah,” jelas Firdaus.
Sedangkan untuk pedestrian dan taman, Firdaus menuturkan akan menambahkan infrastruktur yang lebih terbuka dan mencoba menyediakan satu aplikasi bagi warga yang langsung terkoneksi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Tidak hanya itu, kedepannya akan dikembangkan 9 hal dalam mendukung implementasi Smart City diantaranya Smart Economy, Smart Living, Smart Education, Smart Citizen/Community, Smart Govermance, Smart Infrastructure, Smart Utility, Smart Mobility dan Smart Environment.
“Semua ini membutuhkan kerjasama semua pihak, terutama para SKPD Pemkot Bogor, utamanya masukan-masukan yang bisa dijadikan bahan untuk kita melangkah dalam menstandarkan sistem. Diskominfostandi tidak bisa berpikir dan berjalan sendiri, perlu dukungan dari seluruh SKPD karena semua ini menyangkut data, SDM dan anggaran. Dengan adanya master plan ini menjadi start awal dan menjadi lebih jelas,” jelas Firdaus.
Untuk saat ini, infrastruktur jaringan milik Pemkot Bogor yang telah menggunakan jaringan fiber optik diantaranya 41 SKPD, 24 kelurahan, 4 Puskesmas, 1 BUMD dan 1 Perpustakaan. Untuk infrastruktur jaringan kabel STP/LAN diantaranya 4 badan, 1 kantor dan 1 sekretaris daerah. Sedangkan jaringan wireless ada 44 kelurahan dan 5 OPD (RPH-Satpol PP).
”Untuk alokasi bandwidth mulai tahun 2014 ada penambahan dari 100 mbps menjadi 500 mbps (2017). Sedangkan data aplikasi/sistem informasi SKPD (berdasarkan hasil verifikasi tahun 2017) berjumlah 98, website ada 9, blog ada 10, database ada 6,” paparnya. (Nicko)
Komentar