INILAHONLINE.COM, SEMARANG
PT Pegadaian (Persero) menjalin kerja sama dengan 27 perusahaan dan 13 instansi pendidikan yang tersebar di Jateng, sebagai upaya untuk mendukung program unggulan dalam rangka menggerakkan pertumbuhan perekonomian di provinsi ini.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Jateng-DIY Kuswiyoto mengatakan kerja sama yang direalissikan ini merupakan pedoman dan langkah awal dalam meningkatkan sistem penjualan dan pemasaran dengan kompetensi, fasilitas, serta pemberian jasa dengan prinsip saling menguntungkan.
“Pegadaian yang sudah menginjak usia ke 118 tahun ini, telah berhasil melakukan kolaborasi dengan 184 perusahaan yang terdiri dari BUMN, BUMD, swasta, asosiasi, dan instansi di Indonesia. Adanya penandatanganan kerja sama ini juga diharapkan dapat mengoptimalkan distribusi bagi semua pihak, sehingga dapat saling menguntungkan satu sama lain,” ujar pada acara Sinergi dalam Harmoni, di Pesonna Hotel, Semarang, Rabu (13/11/2019).
Menurutnya, perusahaan dan instansi yang menjalin kerja sama dengan Pegadaian di antaranya Bank Jateng, Kawasan Industti Wijayakusuma, PTPN IX (Persero), Perum Bulog Jateng, PT KAI (Persero), PT PNM (Persero) Semarang, PT Telkom Regional IV Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta, Danar Hadi Group, PT Batik Semar Solo, Sidoagung Group, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Universitas Negeri Sebelas Maret, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Kadin Jateg.
Dalam kerja sama ini, lanjutnya, produk syariah yang dimiliki Pegadaian akan ditawarkan melputi Arrum, Amanah, Rahn, dan Mulia. Tercatat hingga Juli 2019 Arrum realisasinya mencapai Rp1.418 miliar dari target Rp1.067 miliar, seangkan Amanah realisasi Rp2.217 miliar dari target Rp1.943, Mulia realisasi Rp347 miliar dari target Rp509 miliar dan Rahn realisasi Rp4.588 miliar dari target Rp4.503 miliar.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melalui Penjabat Sekda Jateng Herru Setiadhie mengapresiasi kolaborasi tersebut. Menurutnya salah satu wujud sinergi antara PT Pegadaian (Persero) dengan perusahaan mitra bisnis yang ada di Jateng ini, sebagai upaya kesengkuyungan untuk mendukung program unggulan dalam rangka mengerakkan ekonomi di provinsi ini.
“Membangun perekonomian itu tidak mudah dan tidak lepas dari peran pemerintah, sektor usaha, kalangan pendidikan dan masyarakat. Kita ini berada dalam satu segitiga piramida. Semuanya harus bekerjasama secara sinergis bersama-sama membangun kesejahteraan masyarakat,” tuturnya seperti dikutif semarangpedia.com.
Menurutnya, program tersebut merupakan salah satu peran dan kontribusi BUMN yang sangat diperlukan. BUMN jangan tinggal diam dan tidak perlu untuk dipanggil, tetapi sudah harus aktif terjun meringankan beban masyarakat.
“Ini yang perlu untuk ditingkatkan. Karena kiprah BUMN membangun daerah inilah yang ditunggu masyarakat dan imbasnya juga pada pendapatan BUMN itu,” ujarnya.
Sinergitas dengan 40 mitra ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dalam pemanfaatan produk dan layanan Perseroan. Jangan sampai ada anggapan bahwa BUMN itu hanya menggalang dana dari daerah dan tidak responsif pada kondisi di daerah.
Ganjar menuturkan penerapan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang responsif dan peduli terhadap kepentingan masyarakat ini perlu terus digalakkan dan diharapkan menjadi motivasi kalangan dunia usaha. Termasuk BUMN dan BUMD Provinsi Jawa Tengah agar senantiasa pro aktif membangun ekonomi kerakyatan dan membantu kepentingan masyarakat.
(Suparman)
Komentar