INILAHONLINE.COM, MAGELANG
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Salatiga, Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Yogyakarta, Sudiyarso, menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 27 juta kepada Bank Sampah Fores (Forum Remaja Sambiroto) Migunani, Dusun Sambiroto, Desa Kamus Kauman, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Dana tersebut, untuk pembelian kendaraan roda tiga sebagai sarana angkutan sampah warga.
Penyerahan bantuan oleh Pejabat PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Salatiga, Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Yogyakarta, Sudiyarso, disaksikan Kepala Desa (Kades) Jamus Kauman, Heri Susanto dan Kepala Bidang Kebersihan dan Pertanaman DLH Kabupaten Magelang, Urip Raharto, Senin (29/6-2020).
Menurut Sudiyarso, penyerahan program CSR 2020, merupakan bantuan pengelola sampah melalui sistem bank sampah dibawah SUTT Sanggrahan Medari PT PLN (Persero) UPT Salatiga, kepada kelompok bank sampah, diantaranya Bank Sampah Fores (Forum Remaja Sambiroto) Migunani, Dusun Sambiroto, Desa Jamus Kauman, Ngluwar.
Untuk itu, masyarakat diminta untuk ikut memiliki jangan PLN, agar jaringan listrik tersebut tetap terjaga dan aman, termasuk melaporkan adanya pohon yang mengganggu jaringan listrik untuk melaporkan ke PLN, supaya ranting pohon tidak mengganggu jaringan aliran listrik.
“Marilah kita ikut menjaga saluran udara tegangan tinggi (SUTT), serta kita kerjasama dengan masyarakat pengelola bank sampah untuk menjaga dan mengelola lingkungan agar tetap bersih, sehingga lingkungan tetap nyaman. Pengelolaan sampah harus dilakukan dengan baik, jangn bakar sampah, karena sangat mengganggu,” ujarnya.
PLN juga mendorong untuk mengembangkan bank sampah dengan lebih baik, dan pengelolaannya terus ditingkatkan, agar tetap mendapat CSR dari PLN. Untuk itu, bank sampah yang sudah mendapatkan bantuan, bisa memberikan laporan dan penurunan hasil sampah plastic setiap tahunnya. “Setiap tahun, jumlah sampah plastic harus menurun. Sebab kalau jumlahnya naik, justru tidak berhasil,” pintanya.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertanaman DLH Kabupaten Magelang, Urip Raharto menyatakan, penangan sampah harus melibatkan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Ini sangat dibutuhkan, agar penanganan sampah bisa terintegrasi, termasuk Program PLN Peduli yang sudah memberikan bantuan untuk konservasi lingkungan di sektor penanganan sampah.
“Bantuan ini bagian dari peran serta dunia usaha. Karena semenjak reformasi, terjadi paradigma, dimana dulu program dari pusat, tapi sekarang program diusulkan dari masyarakat yang berpartisipasi, melalui desa membangun dan membangun desa.
Desa membangun dengan melakukan kekuatan kelembagaan dan perencanaan pembangunan desa, termasuk penanganan sampah. Mengingat saat ini, masih terjadi timbunan sampah yang sering dikeluhkan oleh warga, karena masih ada yang membuang di saluran air dan bau jalan.
“Kebiasaan membuang sampah di saluran air dan bau jalan, jelas tidak dibenarkan, karena akan mengganggu lingkungan dan masyarakat. Edukasi soal sampah, harus dilakukan melalui kelompok peduli sampah, seperti bank sampah. Ini yang harus ditangani, dan harus ada pengurangan hingga 30 persen, dan 70 dikelo oleh DLH,” ujarnya.
Kepala Desa Jamus Kauman, Kecamatan Ngluwan, Kabupaten Magelang, Heri Susanto menambahkan, bank sampah Migunani, nantinya akan menjadi percontohan pengelolaan sampah, dan masyarakatnya sudah sepakat untuk melakukan kegiatan yang lebih baik, dan bantuan ini dapat berguna dan bermanfaat terhadap kebersihan lingkungan.
“Ke depan akan menjadi kiblat bank sampah di Desa Jamus Kauman. Bank sampah iMigunani, diharapkan menjadi contoh dan mendapat dukungan dari pemerintah desa. “Bank sampah mempunyai dampak yang lebih baik dalam penanganan sampah, dan memiliki manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” katanya.(ali subchi)
Komentar