InilahOnline.com (Kota Bogor) – Suasana penuh haru mewarnai acara perpisahan guru olah raga SDN Tunggilis yang purna bakti. Pengabdian selama 38 tahun, sebagai Pegawai Negeri Sipil yang setiap hari bertatap muka selama bertahun-tahun, tentunya memberikan kesan mendalam terlebih lagi guru adalah orang tua bagi para siswanya di sekolah.
“Bahagia telah tunainya melaksanakan tugas selama 38 tahun,” Demikian disampaikan Kepala Sekolah SDN Tunggilis Kota Bogor Sukartini, S.Pd. SD saat melepas Hakekat atau biasa dipanggil Pak Ekat, guru olah raga yang telah memasuki purna bakti di Ruang kelas I SDN Tunggilis, Kampung Tunggilis, Kedung Halang, Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (21/7/2017).
Dalam sambutannya Sukartini mengatakan purna bakti ini juga merupakan sebuah pencapaian dari sebuah pengabdian yang dilakukan selama menjadi guru dan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kontribusi mencerdaskan bangsa melalui dunia Pendidikan.
“Tunai sudah semua pengabdian selama ini untuk mencerdaskan anak bangsa. 38 tahun bukan waktu yang sebentar sebagai guru, banyak suka dan duka yang dirasakan pengabdiannya selama ini kepada dunia pendidikan dan masyarakat,” kata Sukartini.
Sukartini menambahkan, apa yang telah dilakukan selama puluhan tahun di dunia pendidikan ini dipastikan memiliki makna yang mendalam atas segala kinerja dan dedikasinya.
“Momen ini juga menjadi saat-saat yang sangat menyedihkan, karena begitu banyak kenangan dan suka duka selama bekerja menjadi guru. Namun demikian, pasti saat ini bapak sudah memiliki ‘mainan’ yang baru di rumahnya serta kesenangan-kesenangan baru, juga akan mempunyai banyak waktu luang di rumah tanpa harus disibukkan lagi oleh pekerjaan sebagai guru,”ujarnya.
Dipengujung sambutannya, Kepala Sekolah SDN Tunggilis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hakekat atas segala sumbangsih dan kontribusi selama ini bagi dunia pendidikan dan permohonan maaf atas nama keluarga besar SDN Tunggilis.
“Kami atas nama keluarga besar SDN Tunggilis mohon dibukakan pintu maaf atas perilaku dan tindakan yang tidak berkenan baik yang disengaja maupun tidak selama bapak bergabung di sekolah ini,” katanya
Sementara guru olah raga yang memasuki masa purna bakti, Hakekat mengaku terharu dengan acara pelepasan ini.
Hakekat mengungkapkan selama 38 tahun berkarir sebagai guru banyak suka dan duka yang dirasakan. Dirinya paham betul keberadaan sekolah waktu pertama kali berdiri, yang awalnya hanya mempunyai tiga lokal dan sangat sederhana, sampai dirinya memasuki masa purna bakti tidak pernah dipindah tugaskan ke sekolah lain.
“Sudah tujuh kepala sekolah berganti, saya tetap masih mengajar disini dan sampai saya sekarang ini pensiun tidak pernah pindah,” ungkapnya.
Hakekat mengatakan sebagai manusia biasa, sudah tentu dalam mengabdi sebagai guru sekolah, banyak kekurangan dan kekhilafan dalam hal tingkah laku, tutur kata, yang disengaja atau tidak. Demikian pula dalam hal melayani anak-anak, banyak sekali kekurangannya, “Untuk itu saya minta dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” katanya.
Di akhir sambutannya, Hakekat menitipkan pesan kepada semua guru-guru yang masih mengajar di SDN Tunggilis agar tetap semangat dalam mencerdaskan anak bangsa melalui dunia Pendidikan dan didiklah anak itu seperti anak sendiri.
“Didiklah anak-anak dengan baik dan sabar seperti layaknya kita mendidik anak sendiri,” tutupnya.
Acara pelepasan masa purna bakti tersebut diakhiri dengan pemberian bingkisan dari kepala sekolah SDN Tunggilis kepada Bapak Hakekat sebagai tanda cinta atas pengabdiannya. (Iqbal)
Komentar