Tetapkan Status Waspada DBD, Dinkes Kota Bogor Meminta Masyarakat Ikut Berantas Sarang Nyamuk

Berita, Megapolitan488 Dilihat

INILAHONLINE.COM, BOGOR

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bogor mengalami peningkatan di bulan Februari 2019.

Namun jumlah tersebut dilihat dari data perbandingan setiap bulan bukan pertahun.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeh menjelaskan bahwa siklus DBD setiap tahun memang berada di bulan Januari hingga Februari.

“Tahun ini meningkat per bulan Februari tapi untuk setahun kita belum tahu, tapi kalau masyarakat Gertak PSN (Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk) berkelanjutan, maka kasus DBD bisa ditekan. Puncak DBD memang setiap januari dan februari,” katanya Rabu (6/2/2019) usai rakor KTR di Hotel Permata.

Menurutnya, Dinas Kesehatan Kota Bogor menerapkan status waspada dan siaga.

Ia juga menekannya, kasus DBD di Kota Bogor ini masih bisa ditangani sehingga pihaknya tidak menetapkan satus Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Iya masih waspada, belum KLB karena masih bisa ditangani, hanya kita mulai siaga. Mudah-mudahan dengan bulan februari berakhir musim hujan mulai tidak pancaroba lagi dan masyarakat benar-benar lakukan gertak psn yang sudah dicanangkan oleh pemerintah kota jumat kemarin terus diikuti jangan berhenti dan itu Insya Allah bisa ditekan,” ujarnya
Untuk itu kata Rubaeah pihaknya sudah mulai melakukan penyuluhan sejak akhir tahun 2018.

“Memang angka tertinggi angka puncak dbd ada di Januari dan februari, itu setiap tahun sama polanya, makanya kita ajak masyarakat mulai bulan Oktober hingga Desember mulai bebersih melakukan pemberantasan sarang nyamuk, tapi kadang kadang terlupakan,” ujarnya.

Meski demikian kata Rubaeah angka kasus DBD mengalami penurunan setiap tahunnya sejak tahun 2015 hingga 2018.

(ian Lukito)

banner 521x10

Komentar