TNI Pertahankan Enzo Zenz Allie Sebagai Taruna di Akademi Militer

Berita, Hankam, Nasional602 Dilihat

INILAHONLINE.COM, JAKARTA

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa memastikan Enzo Zenz Allie tetap dipertahankan sebagai taruna di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Andika menegaskan, berdasarkan analisis moderasi keberagamaan, kata Andika, Enzo mendapat nilai 84 persen.

“Atau nilainya 5,9 dari nilai maksimum 7. Oleh karena itu kami memutuskan tetap mempertahankan Enzo dan seluruh taruna yang kami terima,” kata Andika Perkasa di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).

Seperti diberitakan sebelumnya, taruna Akmil, Enzo Zenz Allie jadi sorotan. Remaja berdarah Prancis itu disebut-sebut sebagai simpatisan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

BACA JUGA : Enzo Zenz Allie Ingin Jadi Kopassus, Anak Yatim Keturunan Indo-Prancis Ini Lulus Catar Akmil

Sosoknya viral karena melalui akun media sosial, terpampang foto Enzo sedang memegang bendera bertuliskan kalimat tauhid. Bendera itu identik dengan HTI yang sudah dibubarkan oleh pemerintah dua tahun lalu. Enzo bersama ibunya disebut-sebut simpatisan HTI dan pendukung khilafah.

Sementara Panglima TNI, Hadi Tjahjanto sebelumnya memastikan Enzo telah memenuhi syarat untuk menjadi taruna Akmil di Magelang, Jawa Tengah. Dia menyebut Enzo adalah WNI dan telah lolos syarat baik dari tes fisik mau pun psikologi.

“Dilihat dari seleksinya memenuhi syarat, yang viral itu pull up-nya, larinya, ya itu dihitung semua secara fisik kemudian psikologinya semuanya memenuhi syarat,” kata Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/8).

Selain itu, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi sebalumnya menyebut setiap taruna Akmil yang hendak mendaftar harus melaui serangkaian seleksi, salah satunya mental ideologi. Setiap taruna akmil harus melalui berbagai tes mulai tes fisik, psikis, intelegensi, dan idiologi. Dalam melakukan tes idiologi, setiap satu taruna melaui tes langsung maupun tidak langsung.

“Penelusuran mental ideologi itu yang paling penting. Ini karena TNI tidak ingin kemasukan orang orang yang tidak Pancasilais. Mental ideologi kiri seperti PKI atau komunis, mental ideologi kanan seperti HTI atau ultraliberalis seperti Hitler, tiga ideologi itu kita saring jangan sampai masuk ke Akmil,” ujar Sisriadi.

(CNN/Red)

banner 521x10

Komentar