Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, Hasan Toha Putra Tidak Pernah Danai Kegiatan HTI

INILAHONLINE.COM, SEMARANG

Tuduhan terhadap Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) diduga ikut terlibat dalam kegiatan HTI, dibantah dengan tegas oleh Ketua Yayasan Universitas Islam terbesar Di Jawa Tengah ini. Universitas yang berusia 57 tahun ini, selalu bergandengan tangan dengan pemerintah, Pangdam IV/Diponegoro pada saat Almarhum Sarbini yang ikut membidangi.

”Jadi Universitas yang berdiri dengan baik ini, tidak pernah mendanai untuk kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sempat keluar viral beritanya di sosial media (Sosmed) maupun media online,”tegas Ketua YBWSA Hasan Toha Putra MBA kepada awak media sesuai kegiatan Pekan Ta’aruf mahasiswa baru di Auditorium Unissula Jalan Kaligawe Semarang, Rabu (4/9/2019)

Menurutnya, sampai sekarang ini pihaknya sama sekali tidak pernah untuk mendanai Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), serta apapun kegiatannnya.

Namun pemberitaan media seosial dan media online yang menyebut YBWSA, ikut serta terlibat dalam pendanaan kegiatan-kegiatan yang diadakan para aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi politik yang hendak mengganti dasar Negara Indonesia menjadi khilafah itu tidak benar.

“Berita itu fitnah besar dan saya tegaskan tidak pernah mendukung kegiatan HTI, apalagi mendanainya dan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) menjadi poros terdepan dalam merawat dan menjaga keutuhan NKRI,”ujarnya.

Namun demikian, menurutnya,dalam acara Pekan Ta’aruf 2019 yang di ikuti 3.730 mahasiwa dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia, untuk memberikan solusi persoalan mendasar dan mendesak yang mesti segera di selesaikan adalah menangkal habis rasa saling mencurigai antar sesama, sebab dari rasa saling mencurigai itulah kemudian muncul bibit-bibit perselisihan.

“Salah satu hal yang bisa di lakukan adalah dengan cara saling mengenal atau ta’aruf, maka kemudian sudah menjadi tradisi di kampus Unissula ini bagi setiap mahasiswa baru wajib mengikuti kegiatan pekan ta’aruf,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang memberikan keynote speaker dalam acara itu menuturkan, pihaknya menekankan betul kepada mahasiswa baru, Unissula ini adalah kampus yang menjadi rahmatan lil’alamin, artinya kampus yang menjadi rahmat bagi sebanyak-banyaknya umat dan juga berkomitmen untuk membentuk dan melahirkan generasi khaira ummah, generasi terbaik untuk bangsa dan negara.

Dia menambahkan, agar bisa merajut serta membangun bersama karena ini semua bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya di wilayah Jawa Tengah dan seluruh Masyarakat di provinsi ini, selama ini aman serta kondusif tidak ada berita yang saling memecah belah.

“Saya berharap di kampus Unisula ini, mahasiswanya supaya bisa menjadi sukses dalam berkarir setelah lulus dan mereka juga perlu dididik untuk ditanamkan kembali agar cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,” ujar Taj Yasin.

Namun demikian, pihaknya juga menolak dan menentang paham radikalisme, terorisme, yang ingin memecah belah bangsa kita. Tetapi untuk mengikis habis paham tersebut, berkomitmen mendukung TNI dan Polri dalam memerangi paham radikalisme di negara kita.

”Sebagai bangsa yang besar harus menjadi poros terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI,”pintanya.

(Suparman)

banner 521x10

Komentar