INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Wakil Ketua DPD RI Akhmad Muqowam menegaskan selama ini paham radikalisme yang masih saja terjadi, harus diberantas supaya tidak makin merongrong keutuhan NKRI. Oleh karena itu, masalah penanganan radikalisme harus mendapat dukungan oleh semua pihak, termasuk perguruan tingi atau kampus yang menjadi salah satu benteng dalam menangkal penyebaran idiologi membahayakan tersebut.
”Penyebaran paham radikalisme harus terus diwaspadai termasuk di lingkungan perguruan tinggi. Ditengarai paham semacam ini justwru mudah masuk ke wilayah perguruan tinggi umum atau nonkeagamaan. Inilah yang harus menjadi perhatian bersama,”paparnya di Kampus Unissula Semarang Jalan Kaligawe Semarang, Minggu (11/8/2019).
Muqowam yang berbicara dalam kegiatan diskusi tersebut menjelaskan, sebagai upaya dan pencegahan paham radikalise di perguruan tinggi, perlu dilakukan di kalangan dunia pendidikan melalui penyempurnaan kurikulum. Hal ini mencakup penguatan pendidikan agama, moral hingga pelajaran lain di semua lini.
”Selain perguruan tinggi turut diberikan perhatian adalah pendidikan untuk jenjang SMA, SMP, bahkan SD,”ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk memerangi radikalisme ini Kemristekdikti juga sudah mengeluarkan Peraturan Menteri N0,.55 Tahun 2017 tentang pencegahan radikalisme di kampus, meski pelaksanaan belum maksimal dalam penerapannya. ”Diharapkan dalam waktu dan berbagai tahapan dengan pendekatan dalam kurikulum mudah-mudahan mempunyai jiwa NKRI yang tangguh,”tuturnya.
Namun demikian, menurutnya, sebagai benteng menangkal gerakan antitoleransi dan keberagaman ini, menginginkanperan kampus seperti Unissula mempunyai peran yang cukup besar. Ini terbukti kontribusi kampus ini, yang sudah terbukti puluhan tahun untuk kemajuan bangsa. Dipastikan bisa saling membahu bersama elemen lainnya, mengikis habis radikalisme.
”Isu radikalisme apabila tidak tertangani dengan baik, akan merugikan nama baik kampus dan Umat Islam,”paparnya.
Rektor Unissula Prabowo memastikan, bahwa kampus ini sepenuhnya terbebas dari paham terlarang, sehingga semua kegiatan mahasiswaan terpantau dan menerima bimbingan lemaga pengembangan kemahasiswaan dan alumni.
”Saya memberikan apresiasi pada DPD yang berkeinginan menjadikan kampus sebagai benteng penangkal radikalisme. Unissula siap menjadi garda terdepan menjaga dan merawat NKRI. Demikian juga untuk memegang teguh Pnacasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945,”ujarnya.
Namun demikian, menurutnya, kampus Unissula ini banyak menggelar forum kajian kepemimpinan, sehingga muaranya adalah mempersiapkan generasi kepemimpinan yang baik dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. ”Jadi kepemimpinan spiritual dan religius juga diterapkan para mahasiswa yang menempun pendidikan di Unissula,”tegasnya.
(Suparman)
Komentar